Jamaah Haji Indonesia Bersemangat Ikut Kajian Bahasa Indonesia di Masjid Nabawi

oleh -0 Dilihat
jamaah haji
Ustaz Ariful Bahri, penceramah asal Riau yang sudah bertugas 5 tahun pimpin kajian di Masjid Nabawi. (MCH 2024)

Madinah – Setelah melaksanakan salat Magrib di dekat pintu 19 Masjid Nabawi, Madinah Al Munawarah, sekelompok jamaah haji Indonesia bergabung dalam sebuah kajian yang dipimpin oleh Ustaz Ariful Bahri, seorang penceramah asal Riau. Ustaz Ariful, yang telah lima tahun mengisi kajian di Masjid Nabawi sejak 2019, dikenal akan pembahasannya mengenai manasik haji.

Ustaz Ariful menyampaikan, “Kecuali saya sedang sakit atau ada urusan keluarga mendesak, saya selalu ada di sini,” dalam sebuah percakapan dengan tim Media Center Haji pasca-salat Isya di Masjid Nabawi, 25 Mei 2024.

Kajiannya yang berseri membahas berbagai aspek haji, mulai dari rukun dan wajib haji sesuai zaman Rasulullah, termasuk aturan-aturan yang berkaitan dan ketentuan tentang pembayaran dam. Kajian Ustaz Ariful dirancang sedemikian rupa sehingga jamaah yang baru bergabung bisa dengan mudah mengikuti karena ia selalu mengulang materi dari pertemuan sebelumnya di awal sesi.

Pada sesi kajian itu, hadir lebih dari 300 peserta, termasuk jamaah dari Malaysia dan Singapura. Ustaz Ariful Bahri, duduk di mimbar, dikelilingi oleh jamaah yang antusias. Karena tingginya antusiasme, askar (petugas keamanan) terlihat sibuk mengatur jamaah yang memenuhi area hingga mengganggu jalur lalu lintas di dalam masjid.

Baca juga: Permasalahan Keterlambatan Penerbangan Haji, DPR Desak Open Tender Untuk Maskapai

jamaah haji
Jamaah haji Indonesia antusias ikuti kajian berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi. (MCH 2024)

Di penghujung kajian, Ustaz Ariful Bahri menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari jamaah yang telah mereka tulis pada secarik kertas dan diserahkan selama ceramah. Kajian ini berakhir beberapa menit sebelum adzan Isya berkumandang.

Ustaz Ariful Bahri, yang merupakan alumni Universitas Islam Madinah, adalah satu-satunya penceramah dari Indonesia yang saat ini aktif di Masjid Nabawi. Dia memulai peran ini setelah Masjid Nabawi meminta Universitas Islam Madinah untuk mengirim mahasiswa Indonesia untuk seleksi pada tahun 2019. “Saya sedang di Indonesia ketika dihubungi untuk kembali ke Madinah untuk tes di Masjid Nabawi,” kenang Ariful.

Dari tes yang diadakan, empat mahasiswa Indonesia dinyatakan lulus, meskipun dua di antaranya akhirnya mengundurkan diri, meninggalkan Ariful Bahri dan Irsyad Hasan sebagai pengisi kajian.(Nurhaeni Amir/ MCH 2024)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.