Ingat! Ini Cara Mengolah Daging Hewan Qurban yang Benar

oleh -0 Dilihat
daging qurban

Diskursus Network – Jakarta, Hari Raya Idul Adha merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Salah satu tradisi penting pada hari ini adalah penyembelihan hewan qurban seperti sapi, kambing, atau domba. Setelah penyembelihan, daging qurban dibagikan kepada yang berhak menerimanya. Namun, mengolah daging qurban memerlukan perhatian khusus agar tetap higienis, lezat, dan tidak cepat rusak. Berikut ini adalah panduan lengkap untuk mengolah daging qurban yang benar, mulai dari pemotongan hingga penyimpanan.

1. Jangan Mencuci Daging

daging qurban

Tips pertama mengolah daging qurban yang didapatkan adalah jangan langsung mencucinya pakai air. Memang sih, daging kurban umumnya sedikit kotor karena proses penyembelihannya dilakukannya bukan lewat pemotongan professional. Butiran pasir, debu, tanah, atau sisa darah yang menempel memang terkadang bikin kita ‘gatel’ untuk segera membilasnya pakai air. Eits, tapi justru lebih baik jangan buru-buru menyiramnya dengan air ya!

Daging yang basah oleh air, tapi gak langsung diolah malah akan menghidupkan bakteri penyebab aroma kurang sedap.mencuci daging dengan air justru bisa jadi media terjadinya kontaminasi silang antara bakteri, air, dan bahan lainnya. Beberapa bakteri pathogen bisa tumbuh di medium basah, seperti Salmonella, Campylobacter, E. coli, dan Staphylococcus aureus, yang menyebabkan diare, mual, muntah, dan pusing.

2. Boleh Dicuci Kalau Mau Langsung Diolah

daging qurban

Kalau kamu mau tetap mencuci daging kurban memakai air, maka pastikan untuk langsung mengolah atau memasaknya ya. Prinsipnya adalah jangan biarkan daging terlalu lama dalam kondisi sudah basah oleh air dan kondisi mentah. Langsung saja olah daging menjadi beragam jenis masakan sesuai yang kamu inginkan sesaat setelah kamu cuci bersih memakai air kran.

Ada baiknya untuk memotong-motong daging qurban terlebih dahulu ke dalam ukuran yang kamu inginkan. Setelah potongan daging sudah sesuai dengan selera dan keinginan, barulah dicuci bersih memakai air. Hal tersebut sedikit memudahkan dan mencegah daging terkontaminasi air dan udara dalam beberapa waktu.

Baca juga Hari Raya Kurban, Taufik Basari Berbagi Ratusan Paket Daging Sapi & Kambing

3. Diamkan Daging dan Pisahkan Per Potongan

daging qurban

Daripada langsung mencuci daging kurban, lebih baik diamkan saja terlebih dahulu sampai dagingnya lemas. Penyembelihan daging hewan kurban umumnya dilakukan oleh masyarakat secara swadaya non-profesional, sehingga membuat tingkat stres hewan kurban cukup tinggi sebelum disembelih. Hal tersebut membuat otot dalam daging binatang-binatang kurban tersebut menegang dan keras.

Oleh karena itu, dengan terlebih dahulu didiamkan beberapa saat, maka ada waktu sampai otot-otonya mengendur. Proses ini disebut juga dengan istilah pelayuan. Akan jauh lebih baik kalau dagingnya didiamkan saja atau disimpan beberapa saat selama 1-2 jam sampai layu dengan sendirinya.

Supaya dagingnya gak terlalu bau, akan lebih baik pisahkan daging berdasarkan jenis potongannya. Seringkali daging kurban dibungkus menjadi satu antara daging, tulang, hingga bagian jeroan. Jeroan yang cenderung lebih basah dan bekas saluran pencernaan, tentu saja jadi medium pertumbuhan bakteri yang bisa menyebar bau ke potongan daging lainnya.

4. Bungkus Dengan Daun Pepaya

daging qurban

Selain mendiamkan daging sampai layu, tips mengolah daging hewan kurban lainnya adalah dengan membungkusnya dengan daun papaya. Hal ini merupakan cara tradisional untuk membuat daging hewan kurban yang alot menjadi lebih empuk. Caranya gampang kok, cukup bungkus saja daging kurban memakai daun pepaya hingga tertutup rata.

Gak cuma untuk mengolah daging kurban, teknik membungkus pakai daun pepaya ini sering kok digunakan para pedagang sate supaya empuk. Kandungan enzim papain dalam daun pepaya ini yang bisa membantu membuat daging jadi lebih lunak. Setelah daging dibungkus dengan daun pepaya, cukup diamkan selama kurang lebih 20 menit. Pembungkus tradisional yang alami ini cukup bisa juga kok diandalkan untuk melindungi daging dari paparan bakteri.

5. Lemaskan Daging Pakai Nanas

daging qurban

Tips mengolah daging kurban berikutnya adalah dengan melumuri terlebih dahulu menggunakan potongan nanas atau nanas yang sudah dihancurkan. Nanas juga menjadi medium alami dan tradisional yang mampu membuat daging menjadi lebih empuk serta lemas. Kandungan enzim bromelin di dalam buah berdaging kuning ini memang ampuh dan bisa memecah protein, sehingga membuat daging kurban jadi lebih lunak.

Prosesnya gampang kok, cukup blender saja buah nanas dan lumurkan pada daging hingga merata. Biarkan daging yang sudah tercampur nanas tersebut kurang lebih selama 30 menit sampai dua jam sebelum memasaknya. Jangan merendamnya kelamaan, karena bisa mengubah tekstur asli daging nantinya jadi terlalu lembut.

Baca juga Dapat Hewan Kurban? Ini Cara Bedain Daging Sapi & Kambing

6. Perhatikan Teknik Memotong Daging Qurban

daging qurban

Teknik pemotongan daging juga menentukan empuk atau nggaknya daging setelah dimasak, jadi gak bisa sembarangan. Nah, daging sapi dan kambing ternyata punya teknik pemotongan yang berbeda lho.

Untuk memotong daging qurban yang benar, tekniknya adalah dengan memotong searah dengan serat daging. Setelah itu, buang urat (lapisan tipis berwarna putih) pada daging kambing. Memotong tanpa mengikuti serat dan membuang urat-uratnya akan menyebabkan daging alot saat dimakan.

Sedangkan daging sapi justru kebalikannya. Jika ingin mendapatkan tekstur yang empuk dari daging sapi, potonglah dengan melawan arah seratnya. Tujuannya adalah membuat serat lebih pendek sehingga mudah untuk dikunyah.

7. Marinasi Pakai Rempah atau Jeruk Nipis

daging qurban

Selain tips mengolah daging qurban biar empuk, berikutnya adalah cara menghindari aroma prengus dan amis dagingnya. Bisa dengan memarinasi dagingnya memakai bumbu dapur dan rempah aromatik. Bahan marinasinya seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kapulaga, kayu manis, dan cengkeh. Bisa juga ditambahkan jahe yang terkenal punya aroma kuat.

Gak hanya memakai rempah atau bumbu dapur, bisa juga melumurinya dengan perasan jeruk nipis. Air perasan jeruk nipis juga bisa membantu menetralisir bau kurang sedap pada daging kurban. Hal tersebut karena air jeruk nipis yang asam bisa membantu membunuh bakteri yang menyebabkan bau prengus pada daging.

Mengolah daging hewan qurban memerlukan perhatian khusus mulai dari penyembelihan, penanganan setelah penyembelihan, hingga teknik memasak yang tepat. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa memastikan daging qurban tetap higienis, lezat, dan bergizi. Berbagai teknik memasak dan resep yang disajikan juga bisa menjadi inspirasi untuk mengolah daging qurban menjadi hidangan yang istimewa dan dinikmati bersama keluarga.

Kunjungi informasi pariwisata dan kuliner menarik lainnya di Diskursus Parekraf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.