Kenaikan Harga Bawang dan Gula Sementara, Menteri Perdagangan Jamin Kembali Normal dalam Seminggu

oleh -0 Dilihat
bawang
Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan (DN-P)

Jakarta – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan penyebab kenaikan harga bawang dan gula yang terjadi belakangan ini adalah dampak dari libur panjang Lebaran, di mana banyak pedagang yang mudik. Beliau memastikan bahwa kondisi ini hanya sementara dan harga kedua komoditas tersebut diperkirakan akan kembali normal dalam waktu satu minggu.

Dalam keterangan pers di DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Menteri Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa situasi kenaikan harga yang signifikan, dari Rp30.000 menjadi Rp70.000 untuk bawang, dan kenaikan pada gula, dipicu oleh berkurangnya jumlah pedagang aktif di pasar karena banyak yang pulang kampung selama Lebaran. “Ini hanya jangka pendek saja, saat ini harga sudah mulai turun dan diharapkan dalam satu minggu akan stabil kembali,” tutur Menteri Zulkifli.

Lebih lanjut, beliau menginformasikan bahwa sejak awal Mei, tidak ada lagi impor bawang dan gula yang dilakukan. “Kami fokus pada hasil panen petani lokal, khususnya tebu, yang prosesnya memakan waktu sekitar dua minggu,” ungkapnya.

Baca juga: Update Terbaru Permendag 2024: Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengajak masyarakat dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk terus mengawasi dinamika pasar agar tidak terjadi manipulasi harga yang bisa merugikan konsumen. “Kami berharap kenaikan harga ini hanya bersifat sementara dan pasar akan segera pulih. Kenaikan harga yang normal ini diprediksi akan berakhir minggu depan,” pungkas Menteri Zulkifli Hasan.

Kemendag menekankan pentingnya pengawasan yang ketat dari masyarakat dan Satgas Pangan untuk memastikan tidak ada permainan harga yang tidak wajar di pasar. Ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga dan menghindari spekulasi yang dapat meresahkan masyarakat.

Dengan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah, diharapkan kenaikan harga bawang dan gula ini hanya fenomena jangka pendek dan tidak akan berdampak panjang pada ekonomi atau keuangan masyarakat luas.(DN)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.