5 Ledakan Gudang Peluru di Indonesia

oleh -0 Dilihat
Ledakan Gudang Peluru
Ledakan Gudang Amunisi TNI

Diskursus Network – Ledakan gudang peluru  milik TNI di desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada hari Sabtu (30/3) bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia.

Pasca kemerdekaan ada beberapa kejadian Gudang peluru milik TNI dan Polri meledak dan mengancam keselamatan petugas dan penduduk yang tinggal di sekitarnya.

Ternyata 4 peristiwa meledaknya gudang amunisi yang seluruhnya berada di pulau Jawa dan berlokasi di Kawasan padat penduduk.

LEDAKAN GUDANG PELURU BRIMOB SURABAYA

Ledakan Gudang Peluru
Ledakan Gudang Amunisi di Den Gegana Brimob Polda Jatim

Belum genap sebulan, pada tanggal 4 maret 2024 Gudang bahan peledak di Surabaya milik Detasemen Gegana Brimob Polda Jatim meledak yang membuat 10 orang anggota Brimob terluka Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto sumber ledakan tersebut diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak zaman perang yang akan dimusnahkan.

Imam mengakui bahwa Polda Jatim belum memiliki gudang penyimpanan bom yang standar sehingga sisa bahan peledak terpaksa disimpan di sebelah kantor Detasemen Gegana. Meskipun tidak ada korban jiwa yang meninggal akibat ledakan, namun beberapa bangunan yang berada di dekat lokasi ledakan mengalami kerusakan.

Kepala Bidang Laboratorium Forensik Polda Jatim Kombes Sodiq Pratama menduga ledakan terjadi akibat bahan peledak yang tersimpan di lokasi tersebut bereaksi akibat terpapar sinar matahari.

LIMA GUDANG AMUNISI MARINIR MELEDAK

Bisa dikatakan ledakan gudang amunisi marinir yang terjadi empat puluh tahun silam adalah yang terbesar dari sisi dampak ledakan. Tepatnya 29 Oktober 1984, lima Gudang senjata miliki Korps Marinir yang berada di sekitar Kawasan padat penduduk di Cilandak Jakarta Selatan pernah meledak.

Berbagai jenis amunisi meledak dan terlempar jauh dari tempat penyimpanan seperti granat, mortar, roket, peluru hingga sejauh beberapa kilometer tanpa bisa dikendalikan. Akibatnya lebih dari 1500 rumah rusak bahkan hancur dan 1.000 keluarga terpaksa dievakuasi ketempat yang lebih aman.

Tidak hanya itu, dalam keterangan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada tanggal 31 Oktober 1984 disebutkan sebanyak 15 orang tewas dan 26 orang terluka akibat dalam bencana tersebut. Sedikitnya 1.500 rumah rusak dan hancur serta lebih dari 1.000 keluarga diungsikan.

Dalam keterangan resmi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) tanggal 31 Oktober 1984, disebutkan 15 orang tewas dan 26 orang terluka dalam musibah tersebut. Gudang amunisi milik mariner ini menampung roket berdaya jangkau 15 kilometer. yang kebanyakan adalah sisa masa operasi Trikora tahun 1960-an.

Ledakan ini membuat tiga roket jatuh di gedung SMAN 14 di Cawang, Jakarta Timur yang berjarak 9 kilometer dari gudang amunisi. Adapula yang terlempar hingga ke kompleks Polri Warung Buncit, Pondok Labu, Bungur, Pasar minggu, Condet, hingga Kramatjati. Bahkan sehari sesudah ledakan, polisi menemukan 60 roket di sejumlah lokasi di Jakarta.

GUDANG SENJATA BRIMOB SEMARANG

14 September 2019, Ledakan juga terjadi di gudang amunisi berukuran 6×6 meter persegi milik Brimob Polda Jawa Tengah yang berlokasi di jalan Srondol, Semarang, Jawa Tengah. Ledakan membuat 1 orang anggota brimob terluka dan 44 rumah warga mengalami kerusakan.

Kapolda Jawa tengah Saat itu Irjen pol Rycko Amelza Dahniel mengakui Gudang amunisi tempat menyimpan bahan peledak tersebut tidak ideal. Gudang Amunisi tersebut menyimpan berbagai sisa-sisa amunisi dan bahan peledak zaman kemerdekaan yang belum dihancurkan atau disposal.

berdasarkan laporan petugas piket diketahui bahwa ledakan ini tidak didahului dengan kebakaran. Ledakan diduga dipicu suhu di dalam ruangan terlalu panas. Akibat dari ledakan gudang penyimpanan barang bukti ukuran 6×6 meter hancur dan atapnya lepas semua, mobil serta truk pengangkut pasukan yang berada disebelah Gudang mengalami kerusakan dan ringsek.

GUDANG AMUNISI KOPASKA PONDOK DAYUNG

Ledakan dahsyat Gudang amunisi juga pernah terjadi di pesisir Ancol-Tanjung Priok, Jakarta pada hari Rabu 5 Maret 2014. Ketika itu gudang senjata milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Rabu (5/3/2014) hancur akibat ledakan bom jenis TNT (trinitrotoluene) yang tersimpan ditempat tersebut.

Menurut Kadispenal kala itu Laksma TNI Untung Suropati, TNT yang berada di gudang Kopaska tersebut digunakan untuk senjata ringan yang biasa digunakan prajurit Kopaska. Akibat Ledakan ini sebanyak 85 prajurit TNI AL mengalami luka ringan, satu orang dalam keadaan kritis dan seorang lainnya meninggal dunia. Umumnya sebagian besar korban terkena pecahan genteng dan kayu dari gudang amunisi yang meledak tersebut.

Para korban luka dievakuasi ke, RS Sukamulya, RS Pelabuhan (Port Medical Center) Tanjung Priok dan RS TNI Al Mintohardjo di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.