Jakarta- Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Firman Soebagyo mengaku Golkar masih menunggu hasil perhitungan kursi di Parlemen untuk mengisi jabatan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Firman menyebut, perhitungan suara dan perolehan kursi di DPR sudah final usai perhitungan di KPU.
“Semua pihak harus menerima. Namun diingat, penghitungan konversi dari suara ke perolehan kursi di Parlemen masih terus dilakukan KPU dan belum ada keputusan akhir,” kata Firman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (22/3/2024).
Menurutnya, meskipun berdasarkan hasil perhitungan suara partai dimenangkan oleh PDIP, namun pihaknya masih menunggu perhitungan kursi di Parlemen.
“Nah, mengenai Pimpinan DPR ya nanti kita menunggu sesudah diumumkan pemenang suara terbanyak dan kursi terbanyak sekarang ini sudah diumumkan oleh KPU adalah PDIP yang memperoleh suara terbanyak dengan selisih suaranya satu sekian persen, lalu setelah itu suara terbanyak adalah Golkar. Tapi nanti dalam perhitungan kursi ini kami belum tau seperti apa hasilnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Firman menuturkan, jika hasil konversi dari suara ke perolehan kursi di Parlemen sudah keluar dan tetap PDIP yang unggul dan tidak ada lagi perubahan atau revisi UU MD3, maka secara otomatis posisi Ketua DPR akan tetap di partai PDIP dan semua pihak termasuk Golkar harus menghormati dan menerima itu.
“Karena itu menjadi hak secara politik bagi parpol peserta pemenang Pileg. Dan tentunya kita akan menaati aturan itu semua,” terangnya.
“Tentunya, ini sebuah mandatoring rakyat yang cukup berat untuk kita lakukan karena kita betul-betul bekerja secara maksimal dan jangan memberikan contoh-contoh yang tidak baik,” pungkasnya. (Ilham)