Ugal-ugalan Kenaikan Suara PSI, Bergerak Sendiri yang Lain Makin Ketinggalan!

oleh -0 Dilihat
PSI
Update Real Count KPU Pileg 2024, suara PSI melesat

Jakarta – Banyak yang mempertanyakan perolehan suara Partai Persatuan Indonesia (PSI) pada pemilu 2024, karena melihat adanya lonjakan besar suara partai tersebut dalam sistem informasi ringkasan pemilu (Sirekap) yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Berdasarkan data penghitungan suara terkini KPU hingga Senin (03/04/2024) WIB pukul 08.00 WIB, PSI memperoleh 3,13% suara atau 2.404.203 suara, meski jumlah TPS dan prosentase suara tidak bertambah angka suara PSI terus bertambah perlahan. Surat suara berasal dari dari 823.236 TPS atau 65,84%. Pada pukul 04.00 WIB dengan jumlah TPS yang sama, CNN Indonesia memantau PSI mendapatkan 2.404.199 suara, angka PSI bergerak sendiri sehingga suara yang lain makin ketinggalan.

Tiga hari lalu, Jumat 1 Maret 2024, Sirekap memperoleh 65,34% suara, sedangkan PSI masih 2.291.882 suara. Sejumlah parpol juga menilai kenaikan suara PSI itu aneh partai yang diketuai putera bungsu Presiden Jowo Widodo, Kaesang Pangarep itu naik 2,86 persen sejak Kamis (29/02/2024) hingga Sabtu (02/03/2024).

Jika PSI lolos ambang batas. Sejumlah kadernya berpotensi melenggang ke Senayan di antaranya adalah Grace Natalie, hingga Senin (04/03/2024) pukul 08.00 WIB Grace mendapat 41.705 suara. Ade Armando juga berpotensi duduk di kursi DPR RI, maju di Dapil DKI Jakarta II suara Ade sudah mencapai 25.428.

Karyono Wibowo, Direktur Eksekutif Institut Publik Indonesia (IPI), menilai ledakan pertumbuhan suara PSI patut dipertanyakan, meski kenaikannya belum mencapai 4%.

Baca juga: Update 78% Pilpres 2024 Real Count KPU

“Tapi kalau dilihat pola lompatannya, itu luar biasa karena data penghitungan sebenarnya yang masuk ke KPU sudah mencapai 65,80 persen,” kata Karyono.

Karyono mengingatkan, selama ini hasil penghitungan cepat sudah akurat karena selisih hasil penghitungan KPU dengan penghitungan cepat sangat kecil, yakni selisih 0,1% hingga 1%.

Karyono mengatakan, jika mengacu pada statistik cepat dari berbagai lembaga survei, PSI diperkirakan tidak akan lolos ke parlemen karena perolehan suaranya antara 2,6% hingga 2,8%. Sedangkan untuk sampel 3.000 TPS, margin of errornya sebesar 1%.

“Suara PSI versi quick count ada di angka 2,8, asumsi kenaikan 1% hanya 3,8%, jadi tidak mencapai 4%,” ujarnya.

Lebih lanjut, Karyono mengatakan jika datanya mencapai 65% atau lebih, maka pola fluktuasinya tidak akan sedramatis pada perolehan suara PSI. Oleh karena itu, dalam pandangannya, wajar jika banyak parpol mempertanyakan lonjakan suara PSI.

Karyono menilai jika PSI lolos ambang batas parlemen 4%, bisa menimbulkan kerusuhan karena kredibilitas lembaga dipertaruhkan. (DN)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.