Aksi Seruan Rawamangun Tuntut Jokowi Mundur Atau Dimakzulkan, Ini Alasannya!

oleh -0 Dilihat
Aksi Seruan Rawamangun Tuntut Jokowi Mundur Atau Dimakzulkan, Ini Alasannya!
Aliansi Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (Gemarak) menggelar unjuk rasa yang dinamai aksi seruan Rawamangun di jalan Pemuda Rawamangun Jakarta Timur (28/2/2024).

Jakarta- Aliansi Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (Gemarak) menggelar unjuk rasa yang dinamai aksi seruan Rawamangun di jalan Pemuda Rawamangun Jakarta Timur (28/2/2024). Gerakan ini diikuti sejumlah mahasiswa dan civitas akademika dengan tujuan menyuarakan apa yang selama ini menjadi keresahan masyarakat salah satunya terkait mahalnya kebutuhan pokok.

Salah satu dosen UNJ yang ikut sekaligus membacakan poin-poin seruan, Ubedillah Badrun mengatakan semangat republik saat ini dirusak oleh para penguasa dan kelompok elit yang memanipulasi hukum dan merusak moral berbangsa dan bernegara.

“kondisi rakyat semakin menderita, harga kebutuhan pokok terus naik, harga beras dalam dua bulan naik hampir 10% , harga listrik dan BBM juga terus naik, biaya pendidikan dan kesehatan terus naik, hingga angka pertumbuhan ekonomi stagnan dikisaran 5% dan utang membengkak” katanya.

Adapun 5 poin seruan yang disampaikan dalam aksi tersebut di antaranya:

1. Menuntut pemerintah agar segera menurunkan harga kebutuhan pokok
2. Menuntut agar pemerintah segera menurunkan biaya pendidikan dan kesehatan
3. Penguasa yang tidak mengindahkan moral dan etika agar diberikan hukuman berat sebagai efek jera bagi siapa pun penguasa berikutnya
4. Presiden Jokowi dinilai tidak mengindahkan moral dan etika dalam mengelola negara, KKN tumbuh subur, memanipulasi hukum dana melanggar Undang-Undang sehingga harus mundur dari jabatannya.
5. Menyuarakan kepada seluruh Civitas akademika di berbagai kampus serta seluruh rakyat Indonesia untuk menyelamatkan negara dengan menuntut Jokowi mundur atau dimakzulkan.

Ubedillah berharap seruan ini bisa menjadi gerakan moral bersama untuk menyelamatkan bangsa.

“Kami keluarga besar civitas akademika Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan guru besar merasakan kegelisahan rakyat banyak itu. Sebagai “the city of the intellect” yang terus merawat toga keilmuan dan memelihara integritas moral dan etika keilmuannya maka kami tidak akan tiggal diam melihat keadaan ini” bebernya. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.