Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto sebut sistem informasi rekapitulasi suara (Sirekap) KPU RI dirancang untuk menguntungkan pasangan Capres-cawapres, Prabowo-Gibran dan kunci suara Ganjar-Mahfud di 17%.
Hal itu diungkapkan Hasto usai menghadiri kegiatan bersama Koalisi Masyarakat Penyelamat Demokrasi Indonesia di Pelataran Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (28/02/2024).
Hasto menyebut, pada aplikasi Sirekap dirancang untuk membangun persepsi kemenangan yang menguntungkan Prabowo-Gibran, sedangkan untuk Ganjar-Mahfud dikunci dengan jumlah suara hanya mencapai 17%.
“Karena Sirekap dari temuan Dr. Roy Suryo, ternyata memang dirancang untuk membangun persepsi menang yang menguntungkan pasangan calon tertentu yakni pasangan calon 02. Sementara Pak Ganjar-Mahfud dikunci hanya mencapai 17%,” kata Hasto.
Baca juga: Jokowi Anugerahkan Prabowo Jenderal Bintang 4, Hasto: Bertentangan Dengan Fakta-fakta Reformasi
Menurutnya, pihaknya akan mengkaji temuan-temuan dari para pakar IT terkait aplikasi Sirekap KPU RI.
“Nah temuan-temuan dari para pakar IT ini, tentu saja harus kami kaji lebih dalam lagi berdasarkan audit forensik yang kami lakukan juga,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hasto mengajak para pakar IT untuk ikut terlibat dalam mengamankan suara rakyat pada Pemilu 2024.
“Dari apa yang disampaikan oleh Dr. Roy Suryo tadi, kan kemudian juga mengajak perlunya para pakar IT untuk bersama-sama terlibat dan kemudian memberikan subangsihnya di dalam upaya menyelamatkan suara rakyat ini,” pungkasnya. (Ilham)
