Daerah yang Rumah Adatnya Mirip: Atap, Struktur Hingga Ukiran

oleh -0 Dilihat
Daerah yang Rumah Adatnya Mirip: Atap, Struktur Hingga Ukiran
Beberapa rumah adat di Indonesia memiliki kesamaan dalam beberapa hal. Di Sumatera, misalnya, rumah-rumah adatnya berupa rumah panggung.

Jakarta- Di Indonesia, daerah yang rumah adatnya mirip biasanya ditemukan di pulau yang sama. Kemiripan ini biasanya terjadi karena suku-suku yang tinggal di daerah-daerah tersebut memiliki suku induk yang sama. Bahkan, beberapa daerah dengan rumah adat yang mirip ditinggali oleh suku yang sama.

Meski demikian, ada pula daerah yang letaknya berjauhan dan dihuni suku yang berbeda tapi memiliki rumah adat yang mirip. Daerah mana sajakah yang memiliki rumah adat yang mirip? Cek informasinya di sini.

Daerah yang Rumah Adatnya Mirip

Keragaman rumah adat yang ada di Indonesia sudah tidak perlu ditanyakan lagi. Namun, beberapa rumah adat di Indonesia memiliki kesamaan dalam beberapa hal. Di Sumatera, misalnya, rumah-rumah adatnya berupa rumah panggung.

Meski demikian, tidak semua rumah adat di Sumatera memiliki bentuk arsitektur yang sama. Begitu pula rumah-rumah panggung di Kalimantan dan Sulawesi. Hanya segelintir saja yang memiliki kesamaan dalam aspek lainnya. Berikut ini beberapa daerah yang rumah adatnya mirip.

1. Sumatera Utara (Bolon), Sumatera Barat (Gadang), Sulawesi Selatan (Tongkonan)

Setidaknya, 3 rumah adat yang ada di Indonesia memiliki kesamaan dalam aspek atapnya. Ketiga rumah tersebut adalah rumah Bolon di Sumatera Selatan, rumah Gadang di Sumatera Barat, dan rumah Tongkonan di Sulawesi Selatan.

Ketiga rumah adat ini memiliki atap yang runcing pada bagian ujungnya. Sehingga, sekilas atap rumah tersebut nampak seperti tanduk. Berikut ini keunikan dari ketiga rumah tersebut.

Tongkonan
Foto: Rumah Tongkonan

• Rumah Bolon: Rumah Bolon adalah rumah panggung berbentuk persegi panjang. rumah tersebut disangga oleh tiang-tiang kayu yang tingginya 1,75 m. Rumah satu ruangan ini memiliki keunikan berupa tangga masuk yang memiliki jumlah anak tangga ganjil.

• Rumah Gadang: Rumah Gadang adalah rumah adat suku Minangkabau yang tinggal di Sumatera Barat. Rumah ini juga memiliki atap runcing atau seperti tanduk. Namun, sebuah rumah Gadang umumnya memiliki beberapa atap yang menyatu.

• Rumah Tongkonan: Rumah adat asli Toraja, Sulawesi Selatan, ini merupakan rumah panggung dengan atap seperti tanduk. Rumah Tongkonan sangat mirip dengan rumah Bolon. Namun, pada Tongkonan, ujung atap tidak terlalu runcing.

2. Riau (Selaso Jatuh Kembar) dan Jambi (Panggung Kajang Leko)
Riau dan Jambi juga merupakan daerah yang rumah adatnya mirip. Nama rumah adat khas Riau adalah Selaso Jatuh Kembar, sedangkan rumah adat Jambi adalah Panggung Kajang Leko.

Selaso Jatuh Kembar
Foto: Selaso Jatuh Kembar

Kesamaan dua rumah adat ini ada pada strukturnya yang berupa rumah panggung dan atap uniknya. Atap keduanya memiliki semacam cabang pada ujungnya. Selain itu, bagian depan rumah ini sama-sama memiliki satu tangga pada bagian tengah dengan teras di kedua sisinya.

Meski memiliki kesamaan, tapi kedua rumah adat tersebut memiliki pembagian ruang yang berbeda. Selaso Jatuh Kembar hanya memiliki dua ruangan yaitu ruang telo (tempat menyimpan makanan) dan ruang tengah.

Sementara itu, Panggung Kajang Leko memiliki 8 ruangan. Beberapa ruangan tersebut adalah ruang makan, kamar tidur orang tua, dan kamar tidur anak perempuan. Selain itu, rumah adat ini juga memiliki loteng untuk menyimpan bahan makanan.

3. Jateng, DI Yogyakarta, dan Jatim (Joglo)
Di Pulau Jawa, terdapat tiga daerah yang rumah adatnya mirip atau bahkan bisa dibilang sama. Ketiganya adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta. Karena ketiganya dihuni oleh mayoritas suku Jawa, maka tak heran jika rumah Joglo dapat ditemukan di daerah tersebut.

Jateng
Foto: Rumah adat Jatim

Joglo adalah rumah adat dengan atap berbentuk meruncing ke atas. Atap ini terdiri dari tiga lapisan atap. Ciri khas lain dari rumah Joglo adalah tiangnya yang berjumlah empat dan disebut soko guru. Rumah joglo biasanya dibuat dari kayu jati berkualitas tinggi.

Meski bentuk Joglo di Jatim, Jateng, dan DIY sangat mirip, namun Joglo di Jawa Timur umumnya lebih sederhana dari Joglo di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Joglo Jatim hanya memiliki dua bagian, yaitu pendopo dan rumah induk.

Sementara itu, Joglo Jateng memiliki 3 ruangan, yaitu pendopo, pringgitan, dan ruang samping. Joglo Yogyakarta juga memiliki pendopo dan rumah induk seperti di Jawa Timur. Namun, beberapa ukiran di Joglo Yogyakarta tidak sama seperti Joglo di dua tempat lainnya.

4. Maluku (Baileo) dan Maluku Utara (Sasadu)
Provinsi Maluku dan Maluku Utara juga memiliki rumah adat yang mirip. Sekilas rumah Baileo dari Maluku tidak nampak terlalu mirip dengan rumah Sasadu dari Maluku Utara. Namun, ada beberapa kesamaan aspek yang bisa ditemukan pada kedua rumah adat ini.

Rumah adat Sasadu
Rumah adat Sasadu

Salah satu aspek tersebut adalah material atapnya. Baileo dan Sasadu mempunyai atap yang terbuat dari daun sagu. Selain itu, keduanya merupakan rumah panggung. Baileo dan Sasadu juga merupakan rumah terbuka, yaitu tanpa dinding dan pintu. Meski sama-sama tidak memiliki dinding, namun rumah Baileo mempunyai semacam pagar atau teralis sebagai pengganti dinding luar. Sehingga, rumah ini sedikit tertutup dari Sasadu.

5. Sulawesi Selatan (Tongkonan) dan Pantai Utara Papua (Rumsram)
Rumah adat Tongkonan di Sulawesi Selatan ternyata juga sedikit mirip dengan rumah Rumsram milik suku Biak Numfor di Pantai Utara Papua. Rumah Rumsram memiliki atap yang mirip dengan rumah Tongkonan.

Atap tersebut sedikit melengkung dan runcing di kedua ujungnya. Sehingga, atap rumah Rumsram sekilas seperti kapal terbalik. Masyarakat Biak Numfor membuat rumah dengan atap seperti itu untuk melambangkan pekerjaan mereka sehari-hari sebagai nelayan.

Tongkonan
Foto: Rumah Tongkonan

Rumah panggung setinggi 8 meter tersebut memiliki sejumlah keunikan lainnya. Salah satunya adalah rumah Rumsram hanya diperuntukkan bagi anak laki-laki. Di rumah tersebut, anak laki-laki belajar berbagai keahlian hidup, contohnya memahat, membuat perahu, dll.

6. Flores (Niang Todo) dan Papua (Kariwari)
Kabupaten Flores dan Provinsi Papua merupakan 2 daerah yang rumah adatnya mirip. Flores memiliki rumah adat Bernama Niang Todo. Rumah tersebut berupa rumah panggung berbentuk lingkaran dengan atap kerucut tinggi.

rumah adat Niang Todo
Foto: Rumah adat Niang Todo

Di sisi lain, suku Tobati-enggros yang tinggal di Jayapura, Papua, mempunyai rumah adat Kariwari. Kariwari merupakan rumah dengan lantai berbentuk segi delapan dan memiliki atap kerucut tinggi.

Jadi, kedua rumah ini memiliki kesamaan bentuk atap. Selain itu, Niang Todo dan Kariwari sama-sama dibangun menggunakan 100% bagian-bagian pohon. Contohnya, atap Niang Todo terbuat ijuk sedangkan atap rumah adat Papua Kariwari dari daun sagu.

7. Kalimantan Barat (Panjang) dan Kalimantan Tengah (Betang)
Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah memiliki rumah adat yang mirip. Rumah Panjang dan rumah Betang sebenarnya bisa dibilang sama, hanya penyebutannya saja yang berbeda di daerah yang berlainan.

Rumah Panjang
Foto: Rumah Panjang

Kedua rumah ini merupakan rumah panggung yang tingginya sekitar 5 hingga 8 meter. Kesamaan lain pada rumah ini adalah bentuk penampangnya yang berupa persegi panjang dan berukuran sangat besar. Konon katanya, beberapa rumah Betang dapat menampung 150 orang.

Selain kesamaan-kesamaan di atas, material yang digunakan untuk membuat rumah Panjang dan Betang juga sebagian besar sama. Material utama yang digunakan untuk membangun kedua rumah ini adalah kayu ulin.

Indonesia memang kaya akan budaya dan rumah adat. Hal ini terbukti dari jumlah rumah adatnya yang lebih dari 30 jenis dan tersebar di seluruh Indonesia. Terlepas dari keberagaman ini, ada beberapa daerah yang rumah adatnya mirip, contohnya Sumut dan Sumbar, Jateng dan DIY, dll. (Red DN)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.