Diskursus Cyber Culture Menjadi Cikal Bakal Lahirnya Mata Kuliah Baru

oleh -0 Dilihat
diskursus
Ratusan mahasiswa dan siswa SMA/MA ikuti seminar di UGJ, Cirebon

Cirebon – Ratusan mahasiswa dan siswa SMA/ MA mengikuti seminar nasional Cyberculture; Dibalik Program Televisi dan Praktik Platform Media Digital yang digelar oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) gelar Sabtu (27/01/2024), di auditorium kampus I, Jl. Pemuda, Kota Cirebon. Seminar menghadirkan narasumber praktisi yang lama berkecimpung di dunia jurnalistik atau media massa Pemimpin Redaksi (Pemred) Diskursus Network, Achmad Suwardi Rosadi dan Pemred iNews Network (MNC Gruop), Muhammad Jazuli.

Sebagai moderator, Wakil Dekan I FISIP UGJ, Dr. Khaerudin Imawan, S.Sos., M.I.Kom., yang tak asing dengan media televisi maupun platform digital.

Pada kesempatan itu, Wakil Rektor I UGJ, Dr. Surya Amami Pramuditya, S.Si., M.Si., mengatakan, UGJ sangat mendukung seminar nasional yang FISIP gelar tersebut.

“Melalui seminar ini, para mahasiswa bisa belajar, tidak hanya dari akademisi, tetapi juga dari para praktisi,” ujarnya.

DISKURSUS
Narasumber seminar menanggapi antusias pertanyaan dari para peserta

Wakil Rektor berharap, para mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai Cyberculture.

“Cyberculture adalah mata kuliah baru di UGJ. Dalam kegiatan ini, kami harap mahasiswa memiliki pengetahuan yang informatif sekaligus implementatif terkait Cyberculture,” jelasnya.

Sementara dalam sambutannya, Wakil Dekan I FISIP UGJ, Dr. Khaerudin Imawan, S.Sos., M.I.Kom., mewakili Dekan FISIP UGJ, Dr. Siti Khumayah, SE, SH, M.Si., menyampaikan sekelumit tentang Cyberculture.

Menurut Khaerudin Imawan, Cyberculture atau budaya siber, mengubah perilaku dan tindakan masyarakat sehari-hari. Konfergensi telah menghadirkan praktik-praktik platform digital.

Baca juga: Diskursus Network Hadir di Cirebon, Mahasiswa Sekitar Wilayah Pantura Merapat!

“Ruang siber adalah ruang kontestasi antara individu-individu. Kalau kita mengenal analisis framing, mungkin sekarang praktiknya sudah berbeda. Para individu itu sudah memframing dirinya sendiri maupun orang lain ” terangnya.

Wakil Rektor I UGJ Dr. Surya Amami Pramuditya, S.Si., M.Si., menyebutkan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan seminar itu dan UGJ sangat mendukungnya.

“Melalui seminar ini, para mahasiswa bisa belajar, tidak hanya dari akademisi, tetapi juga dari para praktisi,” ujarnya.

Wakil Rektor berharap, para mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai Cyberculture.

“Cyberculture adalah mata kuliah baru di UGJ. Dalam kegiatan ini, kami harap mahasiswa memiliki pengetahuan yang informatif sekaligus implementatif terkait Cyberculture,” jelasnya.

DISKURSUS
Mahasiswa aktif dalam seminar nasional mendapatkan suvenir

Selain pengetahuan dasar mengenai dunia kerja pertelevisian dan transformasi pekerjaan di dunia digital, kedua narasumber juga memberikan pesan kepada para peserta mengenai pentingnya beradaptasi dengan teknologi.

“Kemajuan teknologi (era digitalisasi-nya) sebuah keniscayaan, sesuatu yang tidak bisa dilawan (ditolak) tetapi justru harus diikuti. Untuk itu diperlukan filter atau pengetahuan untuk membentengi agar digitalisasj membawa kebaikan dan bukan sebaliknya,” ujar Suwardi Rosadi dalam materi yang disampaikannya di seminar.

Tidak hanya materi, peserta yang aktif juga mendapatkan doorprize diantaranya souvenir dari Diskursus Network. (DN)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.