Anggaran Alutsista Selama Prabowo Subianto Menjabat dan Naiknya Utang Luar Negeri

oleh -0 Dilihat
Anggaran Alutsista selama Prabowo Subianto Menjabat dan Naiknya Utang Luar Negeri
Selama periode 2020-2024, Anggaran Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto mencapai lebih dari Rp692,92 triliun. Foto (Instagram @alutsista.indonesia's profile picture alutsista.indonesia)

Jakarta- Prabowo Subianto yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan menjadi salah satu hal yang paling disorot saat debat capres pada Minggu 7 Januari 2024 di Istora Senayan, Jakarta. Pembahasan tersebut seolah menjadi bola panas selama debat capres ke-3 berlangsung.

Sebagai informasi, selama periode 2020-2024, anggaran Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto mencapai lebih dari Rp692,92 triliun atau mendekati angka Rp700 triliun. Sebuah angka yang tentunya sangat fantastis.

Berapa Jatah Anggaran untuk Kementerian Pertahanan?

Alutsista
Foto: Instagram @alutsista.indonesia

Pembahasan tentang anggaran yang digunakan untuk pembelian alutsista pada debat capres belum lama ini menjadi hal yang sangat menarik. Pasalnya tidak banyak masyarakat yang mengetahui besarnya anggaran untuk pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) seperti yang ditanyakan Anies Baswedan ke Prabowo Subianto.

Lantas, berapa sebenarnya anggaran yang diberikan pemerintah kepada Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo? Mungkin kamu juga paham jika harga alutsista memang tidak murah, namun dari pihak pemerintah sendiri sudah memberikan jatah anggaran untuk Kementerian Pertahanan yang tertuang dalam APBN.

Sebagai informasi, berikut adalah jumlah anggaran yang diberikan kepada Kementerian Pertahanan:
• Tahun 2020 anggaran untuk Kementerian Pertahanan mengalami kenaikan hingga 18,63% sehingga angkanya mencapai Rp136,9 triliun. APBN 2020 untuk Kementerian Pertahanan tersebut adalah APBN pertama yang sepenuhnya dirancang oleh pihak Menhan Prabowo dan jajarannya.

• Anggaran alutsista selama Prabowo menjabat sebagai Menhan di tahun 2021 tercatat sebesar Rp125,9 triliun. Anggaran alutsista naik menjadi Rp133,3 triliun di tahun 2022, sementara anggaran alutsista 2023 sebesar Rp134,3 triliun.

• Adapun jatah anggaran yang diberikan kepada Kementerian Pertahanan pada tahun 2024 sesuai dengan RAPBN sebesar Rp135,45 triliun.

Dari pihak Menhan sendiri tidak pernah memberikan keterangan dan informasi secara detail terkait nilai alutsista yang telah dibeli. Namun dengan kenaikan anggaran yang terjadi, bisa dipastikan bahwa alutsista tersebut memiliki harga yang sangat mahal.

Jika melihat besarnya anggaran yang telah disebutkan diatas, diketahui bahwa anggaran untuk Kementerian Pertahanan termasuk ke dalam anggaran belanja terbesar sehingga posisinya menempati urutan kedua setelah Kementerian Keuangan.

Informasi Nilai Kontrak dalam Pembelian Alutsista

Pembelian
Foto: Instagram @alutsista.indonesia

Sebelumnya sudah disebutkan jika anggaran yang digunakan untuk pembelian alutsista mencapai angka yang sangat fantastis. Agar kamu tidak penasaran, berikut ini informasi terkait nilai kontrak dalam anggaran alutsista selama Prabowo menjabat Menhan.

• Nilai kontrak untuk pembelian 42 unit pesawat Rafale produksi Dassault Aviation, Perancis diperkirakan mencapai USD8,1 miliar atau setara dengan Rp116 triliun (kurs Rp14.350/USD).
• Nilai kontrak untuk pembelian 12 pesawat tempur bekas Mirage 2000-5 dari Angkatan Udara Qatar diperkirakan mencapai USD792 juta atau sekitar Rp12,1 triliun dengan kurs Rp15.280/USD.
• Nilai kontrak untuk pembelian pesawat tempur F-15 EX buatan Boeing diperkirakan mencapai USD 87,7 juta atau setara Rp1,34 triliun.

Daftar Alutsista dalam Anggaran Alutsista selama Prabowo Subianto Menjabat

Anggaran alutsista Kementerian Pertahanan selama Prabowo menjabat memang cukup fantastis hingga membawa Kemenhan menduduki peringkat ke-2 belanja terbesar setelah Kementerian Keuangan. Mungkin kamu sendiri penasaran dengan jenis alutsista yang telah dibeli. Berikut ini informasinya:

 Tahun Pembelian  Jenis Alutsista  Keterangan
 2020 Rantis Maung Prabowo Subianto melakukan pemesanan 500 unit rantis atau kendaraan taktis 4×4 yang diproduksi PT Pindad
2021 Pesawat Airbus A400M Jenis alutsista ini sering diandalkan untuk kebutuhan pengangkutan taktis, pengiriman barang maupun personel dengan kemampuan pendaratan di berbagai medan
2021 Kapal Perang Fregat Melalui kesepakatan, ada 6 fregat kelas FREMM dan 2 fregat bekas kelas Maestrale yang akan disuplai Fincantieri
2022 Kapal Selam Scorpene Kapal selam produksi Perancis yang memiliki kemampuan dan ketangguhan luar biasa
2022 Pesawat Tempur Rafale Kemenhan RI telah melakukan akuisisi terhadap 6 pesawat tempur Rafale yang diproduksi Dessault Aviation, Perancis
2023 Radar Militer Kemenhan RI dibawah kepemimpinan Prabowo telah memesan radar jarak jauh GM400a produksi Thales, Perancis
2023 Mirage 2000-5 Kemenhan RI melakukan pembelian 12 unit pesawat tempur bekas Mirage 2000-5 dari negara Qatar
2023 Helikopter Angkut Berat H225M Setidaknya ada 8 unit helikopter angkut berat dan merupakan proyek kerjasama antara PTDI dan Airbus Helicopters, Perancis

Selain daftar alutsista yang telah disebutkan di atas, ada beberapa jenis alutsista yang masih dalam penjajakan, diantaranya adalah seperti berikut:

• Pada tahun 2023 Kemenhan melakukan penjajakan untuk pembelian dan negosisasi Pesawat tempur F-15 EX yang diproduksi Amerika Serikat.
• Pada tahun 2023, Kemenhan juga melakukan penjajakan terkait kerjasama yang dilakukan dengan Italia dalam membangun kapal selam kelas mini atau midget.

Dalam upaya untuk meningkatkan sistem pertahanan dengan alat peralatan pertahanan atau alpalhan secara mandiri dan modern, Menhan Prabowo Subianto menyerahkan berbagai alpalhan dengan rincian seperti berikut:

TNI Jumlah Alpalhan Rincian

TNI Jumlah Alpalhan Rincian
Angkatan Darat 39 Ranpur infantri, senjata dan amunisi, harwat helikopter
Angkatan Laut 22 KRI, senjata, amunisi, harwat helikopter dan alat kesehatan
Angkatan Udara 10 Helikopter, pesawat, ransus dan peralatan personel TNI AU

Total Anggaran yang Digunakan Kemenhan RI Periode 2020 – 2024

anggaran alutsista
Foto: Instagram @alutsista.indonesia

Terkait dengan besarnya anggaran yang digunakan Kemenhan RI selama periode 2020 hingga 2024, tidak sedikit yang mempertanyakan berapa total anggaran yang telah digunakan. Dalam hal ini Dahnil Anzar selaku juru bicara Menteri Pertahanan membantah jika nilainya mencapai Rp700 triliun.

Menurut keterangannya, anggaran alutsista selama Prabowo Subianto menjabat tidak sampai diangka Rp700 triliun. Sebagai gambaran, pada tahun 2023 dari jumlah anggaran yang diberikan APBN sebesar Rp131 triliun, sementara anggaran yang digunakan untuk kebutuhan alutsista hanya sebesar Rp30 triliun.

Meski demikian, jika dihitung secara keseluruhan anggaran Kemenhan RI sejak periode 2020 hingga 2024, totalnya mencapai angka Rp692,92 triliun. Memang tidak mencapai Rp700 triliun, namun tentunya jumlah tersebut sangat besar karena menjadikannya sebagai kementerian dengan jumlah belanja terbesar ke-2.

Selain untuk kebutuhan belanja alutsista, anggaran yang telah diberikan kepada Kemenhan RI juga digunakan untuk berbagai keperluan lainnya. Seperti pemeliharaan dan perawatan (harwat), riset, kesejahteraan prajurit, belanja rutin dan pengembangan SDM.

Anggaran Alutsista selama Prabowo Subianto Menjabat dan Naiknya Utang Luar Negeri

Jatah Anggaran
Foto: Instagram @alutsista.indonesia

Tidak dipungkiri jika dalam jangka 5 tahun terakhir pemerintah tengah meningkatkan perhatiannya pada sektor pertahanan negara. Salah satunya terkait ketersediaan alutsista yang dianggap sudah mulai usang. Tidak mengherankan jika anggaran dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Namun kenaikan anggaran tersebut juga diikuti dengan meningkatkan utang luar negeri yang disebabkan tren belanja alutsista yang telah dilakukan Kemenhan RI selama Prabowo Subianto menjabat. Sebagai informasi, untuk pembelian alutsista tersebut uang yang digunakan merupakan hasil pinjaman luar negeri.

Karena secara fiskal, Indonesia tidak akan mampu membeli alutsista dengan menggunakan mata uang rupiah murni sehingga mau tidak mau harus mengandalkan pinjaman luar negeri. Jadi tidak perlu heran jika jumlah utang luar negeri Kemenhan RI dari periode 2020 sampai saat ini terus membengkak.

Dapat disimpulkan bahwa anggaran alutsista selama Prabowo Subianto menjabat Menteri Pertahanan RI terus mengalami kenaikan. Kondisi ini terjadi karena ada banyak jenis alutsista yang telah dibeli selama Kemenhan RI di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.