Negatif Narkoba, Saipul Jamil Dipulangkan Polisi

oleh -0 Dilihat
saipul
Artis Saipul Jamil dalam konferensi pers usai viral ditangkap polisi (DN-P)

Jakarta – Polres Metro Jakarta Barat angkat bicara terkait penangkapan artis Saipul Jamil bersama asitennya di Jalan Daan Mogot, Jelambar, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat yang viral di media sosial.

Dari penangkapan tersebut, polisi menetapkan 2 orang tersangka yakni Steven (25) asisten Saipul Jamil serta 1 orang lainnya Rifandi (18) yang merupakan seorang bandar. Steven merupakan asisten pribadi dari Saipul jamil yang pada saat proses penangkapannya sampat menjadi perbincangan di media sosial.

Dalam hal ini, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi mengatakan video yang viral di media sosial merupakan bagian dari upaya pengungkapan narkotika yang tengah didalami Kepolisian Sektor Tambora. Untuk Saepul Jamil sendiri dinyatakan tidak terlibat peredaran narkotika dan hasil tes urine negatif

“Berhubung hasil tes yang dilakukan terhadap yang bersangkutan negatif (narkoba), yang bersangkutan akan kami kembalikan ke keluarganya,” keterangan Kombes Pol M Syahduddi kepada wartawan.

Syahduddin menjelaskan mengenai video yang viral saat penangkapan saat itu petugas kepolisian mendapati informasi akan adanya transaksi narkotika jenis sabu antara tersangka Rifandi dan Steven di Kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.

Usai melakukan transaksi, petugas kepolisian kemudian mengikuti kendaraan yang dibawa Steven dan hendak memberhentikan di Jalan Daan Mogot.

Baca juga: Laporkan Dewi Perssik Ke Polda Metro Jaya, Saipul Jamil: Buat Efek Jera!

Namun tersangka Steven sempat beberapa kali melarikan diri dari kejaran petugas kepolisian dan warga yang sempat membantu melakukan pengejaran.

Dari keterangan polisi, diketahui pula pada saat melarikan diri tersangka steven sempat membuang barang bukti berupa narkotika ke area taman yang berada di bahu jalan serta kendaraan yang dikemudikan Steven.

Saipul Jamil juga mengatakan terkait video dirinya meminta pertolongan saat itu mengira bahwa yang memberhentikannya merupakan aksi kawanan begal.

“Mohon maaf banget kepada tim Polsek Tambora, saya nggak tau tiba-tiba berpikir negatif, itu adalah begal,” ujar Saipul Jamil.

Pemikiran Saipul Jamil dirinya akan disakiti oleh perampok atau begal bukan tanpa sebab. Ia merasa aneh karena terus dikejar orang-orang yang mengendarai motor.

Ini karena sekalipun mereka mengatasnamakan polisi, Saipul Jamil tidak percaya. Apalagi ia tidak merasa melakukan kesalahan sama sekali.

“Saya tidak punya dosa tiba-tiba disuruh berhenti. Saya refleks menjerit. Masa polisi begini, urusannya apa?” katanya.

Saepul kemudian beryukur berkat kejadian ini mengetahui orang-orang terdekatnya ternyata pengguna dan pengedar narkoba.

“Dengan kejadian ini, saya bersyukur. Ternyata orang terdekat saya terindikasi narkoba,” kata Saipul Jamil saat konferensi pers di Polsek Tambora, Jakarta Barat pada Sabtu (06/01/2024).

Saipul Jamil awalnya tidak percaya kalau asistennya, Steven Arthur Ristiady ternyata pengguna narkoba. Ia pun berterima kasih kepada polisi karena sigap menangkap pelaku, sekalipun itu adalah asistennya.

“Terima kasih kepada kepolisian, dari Polres Jakarta Barat maupun Polsek Tambora,” ucapnya

Kedua tersangka, Steven dan Rifandi saat ini mendekam di tahanan Polsek Tambora dan akan dijerat dengan pasal 114, pasal 112 dan pasal 132 nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman 4 hingga 12 tahun penjara.

Dari tangan kedua tersangka polisi juga mengamankan barang bukti berupa 2 paket narkotika jenis sabu seberat 0,46 gram, alat hisap sabu, 4 telepon genggam, dua unit sepeda motor, satu unit mobil serta dua hasil tes urine positif kedua tersangka. (DN-P)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.