Urgensi Peningkatan Anggaran Alutsista dan Kondisinya Saat Ini

oleh -0 Dilihat
Urgensi Peningkatan Anggaran Alutsista dan Kondisinya Saat Ini
Untuk tahun 2024, pemerintah Indonesia sudah resmi meningkatkan pengalokasian anggaran belanja alutsista menjadi 25 miliar USD

Jakarta- Untuk tahun 2024, pemerintah Indonesia sudah resmi meningkatkan pengalokasian anggaran alutsista menjadi 25 miliar USD. Hal tersebut mengindikasikan Indonesia siap meningkatkan kualitas angkatan perang mereka.

Untuk sumber dana dari peningkatan anggaran alutista tersebut, dana yang digunakan adalah dana pinjaman luar negeri. Adanya peningkatan alutsista ini cukup mendesak demi melakukan peremajaan alutsista yang sudah ada sekaligus bentuk penganggaran jangka panjang.

Peningkatan anggaran alutsista tentu sudah disesuaikan dengan kondisi alutsista Indonesia saat ini dan ancaman geopolitik dan geostrategis Indonesia. Kendati menambah jumlah utang luar negeri, penambahan anggaran alutsista akan membuat Indonesia mampu menangkal semua ancaman serius di kawasan.

Alutsista TNI AD, AL, dan AU

Alutsista TNI AD, AL, dan AU
Foto: Instagram

Dalam buku Sistem Pertahanan & Manajemen Alutsista Negara Republik Indonesia (2009), Alutsista atau Alat Utama Sistem Pertahanan adalah salah satu komponen utama dalam keseluruhan sistem pertahanan Republik Indonesia yang digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Alutsista tidak hanya senjata.

Ada komponen penunjang lain yang tentunya berkontribusi terhadap konsep pertahanan nasional. Kendati demikian, alutsista ditujukan pada pihak-pihak yang berkontribusi paling besar dalam menghadapi ancaman pertahanan, dalam hal ini TNI semua matra, di dalamnya termasuk TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.

1. TNI di Lingkungan Kemhan
Alutsista TNI di lingkungan Kemhan dan Mabes TNI diantaranya adalah pistol senapan, kendaraan tempur, amunisi kaliber kecil dan khusus, alat komunikasi, dan alat perang elektronika. Persenjataan yang dimiliki memang sifatnya dukungan sehingga relatif ringan dan tidak diintensikan untuk penghancuran.

2. TNI Angkatan Darat (AD)
TNI AD memiliki banyak kendaraan tempur, diantaranya panser, tank, kendaraan tempur lapis baja, kendaraan taktis lapis baja, dan kendaraan pendukung serta logistik. Persenjataan cukup beragam dari infanteri, kavaleri, pelontar granat, sampai senjata anti tank. Selain senjata, ada juga peralatan khusus.

TNI AD dilengkapi dengan teropong, kompas, teleskop, alat bidik, Night Vision Goggles, dan Senapan. Untuk menunjang operasi darat, TNI AD memiliki koleksi helikopter, dari mulai heli serbu, sayap tetap, sampai heli serang. Selain alat angkut udara, AD juga memiliki kapal motor, landing craft, motor air, dll.

3. TNI Angkatan Laut (AL)
Anggaran alutsista dan kondisinya di TNI AL harus mendapatkan peningkatan karena ancaman di laut tidak kalah dari ancaman pertahanan di darat. TNI AL memiliki banyak kapal untuk menunjang operasi di laut. Selain kapal sebagai persenjataan utama, TNI AL juga memiliki banyak senjata yang mematikan.

Koleksi kapal TNI AL diantaranya, kapal selam, kapal amfibi, kapal komando, kapal penyapu ranjau, kapal patroli keamanan laut, dan kapal cepat rudal. Senjata yang dimiliki TNI AL adalah mortir, artileri medan, senapan peluncur, pistol mitraliur, senapan bahu, senapan mesin, artileri pertahanan udara, dan revolver.

4. TNI Angkatan Udara (AU)
Pertempuran di udara adalah fokus dari pengembangan alutsista di TNI AU. Otomatis, persenjataan yang dimiliki oleh TNI AU adalah persenjataan udara, termasuk pesawat tempur. Pesawat yang dimiliki oleh TNI AU diantaranya adalah pesawat tempur apung, pesawat angkut berat, pesawat latih, dan pesawat intai.

Persenjataan yang dimiliki oleh TNI AU diantaranya pistol isyarat, senapan runduk, senjata anti teror, mortir, senapan mesin berat, dan kelompok senjata tanpa tolak balik. Selain senjata, TNI AL dilengkapi dengan radar, alat bantu navigasi, dan alat perang elektronika berjenis serangan, proteksi, dan dukungan.

Pemerintah Tambah Anggaran Alutsista

Pemerintah Tambah Anggaran Alutsista
Foto: Instagram

Menghadapi berbagai ancaman keamanan dan pertahanan yang kian dinamis, peremajaan alutsista menjadi hal penting yang harus dilakukan. Oleh karena itu, peningkatan anggaran pertahanan perlu dilakukan. Menteri Keuangan Sri Mulyani akhirnya menyampaikan peningkatan anggaran alutsista RI.

Anggaran alutsista dan kondisinya untuk beberapa tahun ke depan wajib mendapatkan peningkatan. Peningkatan anggaran alutsista telah disetujui Presiden Joko Widodo. Peningkatan anggaran alutsista 2020-2024 yang sudah disetujui USD 20,75 miliar. Terjadi peningkatan untuk 2024 jadi 25 USD miliar.

Kenaikan anggaran alutsista bisa dikatakan cukup signifikan dari 20,75 USD miliar ke 25 USD miliar. Kesepakatan tersebut telah dibuat dan diresmikan di Jakarta, Rabu (29/11/2023). Peningkatan anggaran akan bersumber dari utang luar negeri demi memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional.

Peningkatan anggaran alutsista adalah respons dari kondisi alutsista saat ini dan berbagai ancaman pertahanan yang semakin dinamis. Ke depannya, Menkeu menyatakan masih ada rencana dari sisi perencanaan jangka panjang. Pembahasannya masih sesuai dengan Rencana Strategis pertahanan sampai tahun 2034.

Renstra pertahanan 2023 disebutkan anggaran pembelian alutsista dari pinjaman luar negeri sesuai dengan 3 renstra. Lebih tepatnya, sampai tahun 2034 mencapai USD 55 miliar. Peningkatan anggaran alutsista tentu mendapatkan respons yang beragam, apalagi sumber dananya dari pinjaman luar negeri.

Pentingnya Peningkatan Anggaran Alutsista dan Kondisinya Saat ini

Pemerintah Tambah Anggaran Alutsista
Foto: Instagram

Bagaimana dengan kondisi alutsista Indonesia saat ini? Menurut pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi, kondisi alutsista TNI berada dalam kondisi yang tidak siap tempur. Hal tersebut mengindikasikan memang diperlukan peningkatan anggaran untuk semua alutsista.

Anggaran alutsista dan kondisinya di Indonesia ke depan akan sangat berpengaruh pada kemampuan Indonesia dalam mempertahankan semua ancaman pertahanan. Lebih lanjut, Fahmi menjelaskan bahwa hampir 50% dari alutsista Indonesia tidak hanya tua tetapi juga usang dan dalam kondisi tidak siap tempur.

Anggaran alutsista dan kondisinya saat ini tidak cukup mampu untuk menghalau semua potensi pertahanan nasional. Otomatis, kondisi tersebut akan berkontribusi pada meningkatknya kerentanan dan risiko pertahanan Indonesia. Hal tersebut tentu dihadapkan pada potensi ancaman yang akan dihadapi.

Situasi kondisi geopolitik di dunia semakin dinamis dan fluktuatif. Akibatnya, Indonesia akan berhadapan dengan situasi yang tidak menentu. Dengan apa yang dimiliki Indonesia saat ini, cukup rentan bagi Indonesia apabila harus berhadapan dengan semua risiko dan upaya untuk menjaga kedaulatan nasional.

Pemerintah Tambah Anggaran Alutsista
Foto: Instagram

Menghadapi situasi tersebut, meningkatkan alutsista dan kapabilitas dan pertahanan nasional menjadi hal yang harus segera dilakukan. Perdebatan dan perbincangan mengenai peningkatan anggaran alutsista adalah hal yang wajar dan produktif. Sayangnya, Indonesia menghadapi dilema klasik soal isu pertahanan.

Dilema tersebut adalah minimnya anggaran dan tingginya kebutuhan. Keterbatasan tersebut membuat pemerintah harus melakukan pembelanjaan yang efektif. Bisa dipahami jika Indonesia belum mampu dan kesulitan melakukan peremajaan. Diharapkan anggaran pertahanan mencapai minimal 1% dari PDB.

Anggaran pertahanan Indonesia masih berada di angka 0,7% sampai 0,8%. Peningkatan anggaran alutsista dan kondisinya akan membuat kerja alutsista tua lebih ringan dengan meningkatnya moral prajurit ketika berperang. Kemampuan Indonesia untuk menghadapi berbagai ancaman akan meningkat.

pertahanan Indonesia
Foto: Instagram

Anggaran alutsista 2022 akan terasa sangat kecil dibandingkan anggaran alutsista di tahun-tahun mendatang. Ancaman keamanan dan pertahanan yang akan dihadapi Indonesia akan lebih beragam ke depannya. Konflik di Laut Natura Utara atau Laut Cina Selatan masih akan menjadi fokus bersama.

Selain melakukan pembelian, pemerintah juga diminta untuk lebih optimal dalam mengembangkan industri pertahanan nasional. Anggaran alutsista dan kondisinya untuk 10 tahun ke depan sangat pantas untuk dinaikkan. Kendati demikian, tetap diperlukan transparansi dan pembelian alutsista yang lebih efektif.

Anggaran alutsista dan kondisinya tidak cukup baik untuk menghalau ancaman pertahanan yang semakin dinamis. Peningkatan anggaran alutsista adalah keniscayaan. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.