11 Alat Musik Tradisional Indonesia yang Menjadi Warisan Budaya

oleh -0 Dilihat
Alat Musik Tradisional
image: pangkalpinangkota

Diskursusnetwork.com – Alat musik tradisional merupakan bagian integral dari kekayaan budaya dan warisan seni negara ini. Dengan lebih dari 17 ribu pulau dan beragam suku, Indonesia memiliki berbagai jenis alat musik yang kaya akan sejarah dan maknanya.

Alat musik bersejarah ini mencerminkan keragaman etnis dan keindahan alam yang ada di seluruh nusantara. Setiap alat musik tersebut memiliki ciri khasnya sendiri, termasuk bentuk, suara, dan peran dalam kehidupan masyarakat.

Sebagai elemen penting dalam berbagai upacara adat, festival, dan pertunjukan seni, alat musik tradisional Indonesia memegang peranan penting dalam mempertahankan identitas budaya dan merayakan kekayaan warisan nenek moyang.

11 Contoh Alat Musik Tradisional Beserta Gambarnya

Keberagaman alat musik asli Indonesia dapat ditemui dari Sabang hingga Merauke. Beberapa contoh alat musik yang terkenal antara lain gamelan dari Jawa dan Bali, angklung dari Jawa Barat, sasando dari Nusa Tenggara Timur, suling dari Kalimantan, dan masih banyak lagi seperti di bawah ini.

1. Serune Kale (Aceh)

Serune Kale
image: kompas

Sarune Kale adalah salah satu alat musik tradisional khas Aceh yang mempunyai peran penting dalam kehidupan masyarakat setempat. Alat musik ini adalah jenis suling tradisional yang terbuat dari bambu, seringkali disebut juga sebagai “suling Kale.”

Sarune Kale memiliki ciri khas yang membedakannya dari suling-suling lainnya, terutama dalam hal bentuk, ukuran, dan suaranya. Bentuk Sarune Kale cukup unik, karena biasanya terdiri dari dua suling yang saling terkait.

baca juga: Alat Musik Ritmis

2. Gordang (Sumatera Utara)

Gordang
image: kemdikbud

Alat musik ini sangat penting dalam budaya Batak, suku yang mendominasi wilayah Sumatera Utara. Gordang adalah jenis gendang besar yang memiliki peran khusus dalam berbagai upacara adat dan pertunjukan seni tradisional Batak.

Gordang dimainkan dengan menggunakan dua pemukul yang disebut “dongan” yang terbuat dari kayu dan dililit dengan benang-benang yang juga terbuat dari kayu. Pemukul ini digunakan untuk memukul permukaan atas dan bawah gendang dengan ritme tertentu, dan suara khas yang menggema.

baca juga: Alat Musik Bali

3. Saluang (Sumatera Barat)

Saluang
image: kemdikbud

Saluang adalah alat musik tradisional yang berasal dari Sumatera Barat, Indonesia, dan memiliki peran penting dalam budaya Minangkabau. Alat musik ini adalah jenis suling panjang yang terbuat dari bambu dan memiliki suara yang khas.

Pemain saluang yang sering disebut sebagai “saluang paimbau,” meniup udara melalui salah satu ujung alat musik ini sambil menutupi dan membuka lubang dengan jari-jari mereka untuk menghasilkan nada yang berbeda.

Saluang memiliki peran penting dalam budaya Minangkabau karena sering digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan, pertemuan adat, dan upacara keagamaan. Selain itu, saluang juga digunakan dalam pertunjukan seni tradisional Minang seperti tari-tarian dan pertunjukan randai.

baca juga: Alat Musik Jawa Tengah

4. Camar (Riau)

Camar alat musik
image: ayobandung

Camar merupakan jenis alat musik tradisional perkusi, yang sumber suaranya dihasilkan dengan cara memukul atau memainkannya. Alat musik camar sangat berperan dalam berbagai upacara adat dan pertunjukan seni tradisional di wilayah Riau.

Camar terbuat dari bahan kayu yang diukir dengan rapi dan terdiri dari beberapa tabung pendek yang disusun secara vertikal atau horisontal. Setiap tabung biasanya memiliki panjang yang berbeda, yang menghasilkan variasi nada saat dipukul.

baca juga: Alat Musik Tifa

5. Gedombak (Kepulauan Riau)

Gedombak
image: kepriprov

Ciri khas utama dari gedombak adalah bentuknya yang besar dan bulat. Alat musik ini terbuat dari kayu yang dibentuk menjadi wadah bulat dengan dua sisi yang ditutupi dengan kulit binatang, seperti kulit kambing atau sapi.

Gedombak digunakan dalam berbagai konteks budaya, termasuk upacara adat, tarian tradisional, dan pertunjukan seni. Alat musik ini sering digunakan dalam tari-tarian Melayu Riau dan menjadi bagian integral dalam pengiringan musik tradisional Melayu.

baca juga: Alat Musik Maluku

6. Cangor (Jambi)

Cangor
image: kompas

Cangor terbuat dari beberapa tabung bambu yang tersusun secara vertikal, biasanya sekitar lima hingga tujuh tabung bambu yang memiliki panjang berbeda. Setiap tabung bambu memiliki diameter yang beragam, yang menghasilkan variasi nada saat dipukul.

Suara yang dihasilkan oleh cangor memiliki karakter yang khas dan sering digunakan untuk memberikan nuansa khusus dalam berbagai acara budaya Jambi. Pelestarian cangor sangat penting untuk memastikan kelangsungannya sebagai bagian dari warisan seni dan budaya daerah setempat.

baca juga: Alat Musik Sunda

7. Gitar Dambus (Bangka Belitung)

Gitar Dambus
image: antaranews

Gitar dambus merupakan versi lokal dari gitar akustik yang memiliki ciri khas tersendiri dalam bentuk, bahan pembuatan, dan cara dimainkan. Gitar Dambus sering digunakan dalam berbagai pertunjukan seni tradisional, upacara adat, dan hiburan di wilayah Bangka Belitung.

Gitar Dambus dimainkan dengan cara dipetik atau dipukul, menghasilkan suara yang khas dan melankolis. Suara alat musik ini sering dipadukan dengan vokal atau nyanyian, menciptakan musik yang indah dan merdu dan banyak digunakan dalam berbagai pertunjukan seni tradisional.

8. Tenun (Sumatera Selatan)

alat musik Tenun
image: dictio

Tenun adalah alat musik tradisional jenis gitar yang berasal dari daerah Sumatera Selatan. Ciri khas utama dari Gitar Tenun adalah bentuknya yang unik dan terbuat dari bahan-bahan alami. Tubuh gitar ini sering kali terbuat dari kayu dan memiliki ukiran atau dekorasi yang menghiasi bagian luar.

Selain itu, alat musik ini dikenal dengan senar-senar yang unik dan sering kali terbuat dari tali tambang, rotan, atau benang yang dihasilkan dari tenun tradisional, sehingga mendapatkan nama “Gitar Tenun.” Senar-senar tersebut memberikan suara yang khas ketika dipetik atau dipukul.

9. Serunai (Bengkulu)

Serunai
image: tribunnewswiki

Karakteristik utama dari Serunai adalah bentuknya yang panjang dan ramping, terbuat dari bambu atau kayu. Alat musik ini memiliki sejumlah lubang yang digunakan untuk menghasilkan nada-nada yang berbeda saat ditiup.

Serunai dimainkan dengan cara meniup udara ke dalam lubang-lubang tersebut dan menutupi dan membuka lubang dengan jari-jari, menciptakan pola bunyi yang khas. Suara yang dihasilkan oleh alat music ini sangat merdu dan lembut sehingga cocok untuk mengiri nyanyian dan tarian.

10. Kompang (Lampung)

Kompang
image: dictio

Kompang dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan tangan atau pemukul yang terbuat dari kayu atau bambu. Pemain kompang, yang sering disebut sebagai “pengendang,” memukul permukaan kulit dengan ritme tertentu, menciptakan suara yang khas dan berirama.

Pelestarian kompang sebagai bagian dari warisan seni dan budaya Lampung sangat penting untuk memastikan kelangsungannya. Upaya pelestarian dan promosi alat musik ini dilakukan oleh berbagai komunitas seni dan kelompok tradisional di daerah tersebut.

11. Dogdog Lojor (Banten)

Dogdog Lojor
image: indonesiakaya

Provinsi Banten juga mempunyai alat musik tradisional mereka sendiri yang disebut dengan Dogdog Lojor. Ciri khas utama dari Dogdog Lojor adalah bentuknya yang panjang dan ramping, terbuat dari bahan-bahan alami seperti bambu.

Alat musik ini memiliki sejumlah lubang yang berfungsi sebagai resonator dan menghasilkan suara yang khas. Dogdog Lojor digunakan dalam berbagai pertunjukan seni tradisional Banten dan sering dipadukan dengan nyanyian atau vokal, menciptakan musik yang energetik dan meriah.

Alat musik tradisional memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan dan merayakan warisan seni dan budaya suatu daerah. Alat musik merupakan cerminan dari kekayaan budaya dan identitas masyarakat setempat.

Saat ini, upaya untuk melestarikan dan mempromosikan alat musik khas daerah semakin mendapatkan dukungan. Dengan meluasnya apresiasi terhadap kekayaan seni tradisional, diharapkan bahwa alat musik tersebut akan terus berkembang dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.