Dinkes Lampung Selatan Temukan 352 Kasus TBC Kurun Januari 2023

oleh -0 Dilihat
Dinkes Lampung Selatan Temukan 352 Kasus TBC Kurun Januari 2023
Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan di Provinsi Lampung telah menemukan 352 kasus penyakit tuberkulosis atau TBC di wilayah kerjanya sejak awal Januari 2023. (Ilustrasi)

Lampungselatan- Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan di Provinsi Lampung telah menemukan 352 kasus penyakit tuberkulosis atau TBC di wilayah kerjanya sejak awal Januari 2023.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Basuki Didik Setiawan saat dihubungi di Lampung Selatan, Sabtu, menyampaikan bahwa sejak 1 Januari sampai 20 Maret 2023 ada 352 kasus TBC yang ditemukan dan diobati di Lampung Selatan.

Dia menekankan pentingnya penemuan dan pengobatan pasien TBC untuk menekan risiko penularan penyakit tuberkulosis.

Keterlibatan masyarakat, instansi pemerintah terkait, dan organisasi masyarakat, ia mengatakan, dibutuhkan dalam upaya penemuan dan penanganan penderita tuberkulosis.

Di Lampung Selatan, menurut dia, pemerintah mendapat dukungan dari Inisiatif Lampung Sehat (ILS), Koalisi Organisasi Profesi Indonesia Tuberkulosis Lampung Selatan, serta pengelola rumah sakit dan klinik dalam menjalankan upaya pencegahan dan penanggulangan TBC.

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menular lewat percikan air liur ketika penderita TBC batuk, bersin, bicara, tertawa, atau bernyanyi.

Didik menganjurkan warga yang mengalami gejala serupa serangan TBC seperti batuk berdahak selama dua minggu atau lebih segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

“Diharapkan masyarakat ikut aktif dalam menemukan kasus atau penderita TB, dengan cara semua orang yang menderita batuk berdahak segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga dapat segera diperiksa,” katanya.

“Bila hasilnya positif terkena TB, dapat diobati secara gratis di fasilitas pelayanan milik pemerintah. Jika sudah diobati maka penderita TB sudah tidak (berisiko) menularkan (bakteri) lagi ke orang lain,” ia menambahkan. (Red DN/ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.