Nikah Muda Untuk Niat Memperbaiki Ekonomi, Malah Jadi Badut Jalanan

oleh -0 Dilihat
Nikah Muda Untuk Niat Memperbaiki Ekonomi, Malah Jadi Badut Jalanan
Nikah Muda Untuk Niat Memperbaiki Ekonomi, Malah Jadi Badut Jalanan

Bandarlampung- Ini kisah pilu yang dialami seorang wanita yang tengah mencari nafkah untuk biaya hidup sehari-hari demi sang buah hati dan suami. Wanita ini bernama Ros Mulyanah, ibu muda 24 tahun yang kerap duduk di trotoar jalan Z.A. Pagar Alam bersama sang buah hatinya. Sehari-harinya, Ros menjadi badut jalanan untuk mencari belas kasih dari orang-orang yang terhibur olehnya.

Ia setiap hari berjalan kaki dari rumah kontrakannya di Gang Toyib Rajabasa tepatnya di dekat Pull Damri. Dari pukul 1 siang, Ros berkeliling Labuhan Ratu dan sekitarnya untuk menghibur orang-orang. Sore hingga larut malam, dirinya mangkal di trotoar pinggir jalan untuk melepas penat dan menunggu jika ada orang-orang dermawan yang kebetulan lewat.

Ros menceritakan pilunya hidup dan penyesalannya lantaran di usia 17 tahun ia memutuskan untuk menikah karena ia sudah putus sekolah menengah pertama (SMP). Putus sekolah dipilihnya karena tak ingin membebani orangtuanya untuk kebutuhan sekolah. Setelah putus sekolah, Ros berpikir dengan menikah muda akan bisa membantu ekonomi keluarganya, namun keadaan berkata lain.

Memutuskan menikah muda juga ternyata membuatnya harus menderita dan harus berjuang demi bertahan hdup. Ros yang saat itu sudah dikaruniai sang buah hati pertamanya setelah menikah di tahun 2017, harus menerima cobaan lain saat ditinggal sang suami. Kini Ros sudah menikah lagi namun keadaan tetap membawanya ke kondisi di mana hidup yang keras harus terus diperjuangkan.

Ia terpaksa menjadi badut jalanan untuk menafkahi anak dan suaminya lantaran suaminya terkena gangguan syaraf akibat kecelakaan hingga mengakibatkan operasi kepala. Ros bercerita, pahitnya hidup membuatnya terkadang berpikir untuk mengakhiri hidupnya namun masih kasihan dengan ketiga anaknya yang masih membutuhkan dirinya. Dari penghasilannya menjadi seorang badut jalanan, Ros mampu menghasilkan uang Rp150 ribu sehari jika ramai namun jika sepi ia hanya membawa uang Rp30 ribu saja.

Selain mendapatkan uang dari hasil sebagai badut jalanan, Ros dan keluarga kecilnya juga terkadang mendapatkan barang berupa pakaian dan makanan dari orang-orang yang berempati dengan kondisinya. (Liting)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.