Tingkatkan Ekspor Kakao, Karantina Pertanian Berikan Pelatihan Kepada Petani

oleh -0 Dilihat
IMG 20221126 WA0013
Karantina Pertanian saat memberikan pemaparan dalam pelatihan yang diberikan kepada petani kakao di Kabupaten Pesawaran. Bandarlampung, Minggu, (27/11/2022).

Bandar Lampung – Badan Karantina Pertanian memacu peningkatan ekspor komoditas kakao di Lampung dengan memberikan pelatihan kepada para petani di Kabupaten Pesawaran agar mereka dapat mengelola hasil panennya dengan baik.

“Kami memberikan pelatihan kepada petani di Pesawaran agar mereka bisa mengelola hasil panen kakaonya dengan baik sehingga kualitasnya juga terjaga,” kata Sekretaris Badan Karantina Pertanian Wisnu Haryana di Bandar Lampung, Senin (28/11/2022)

Menurutnya, memberikan pelatihan kepada para petani kakao di Pesawaran dalam mengelola hasil panen merupakan salah satu cara mendorong peningkatan ekspor pada komoditas ini.

Berdasarkan data Indonesia Quarantine Full Automation System (IQFAST) milik Badan Karantina Pertanian, ekspor kakao di Lampung dari 2019 hingga 2022 mengalami penurunan.

“Jumlah ekspor kakao tahun 2019 sampai 2022 berturut-turut sebanyak 8.997,62 ton, 5.455,66 ton, 28,50 ton, dan 101,22 ton. Penurunan volume ekspor tersebut menjadi pemacu kami untuk mendorong kembali peningkatan ekspornya,” kata dia.

Namun begitu, lanjut dia, Karantina Pertanian yang bertugas sebagai koordinator peningkatan ekspor produk pertanian tidak dapat bekerja sendiri dan butuh kerja sama dengan instansi terkait lainnya dan juga petani selaku produsen.

“Kita harus memperhatikan keberlanjutan pertanian ke depan. Nilai ekspor komoditas ekspor produk pertanian di Lampung dari tahun ke tahun menurun sehingga kita perlu berupaya untuk kenaikannya kembali,” kata dia.

Di Lampung, kakao menjadi salah satu komoditas unggulan, yang mana pada 2018 tercatat produksi kakao Lampung mencapai 58.638 ton, dengan Kabupaten Pesawaran sebagai penyumbang produksi terbanyak yakni mencapai 30.059 ton.

Pada 2020, luas lahan kakao Lampung tercatat ada 79.356 hektare dengan produksi 58.852 ton bila dihitung per hektare dapat menghasilkan 900 kilogram biji kakao. (Red, DN)

Baca : Ini yang Dilakukan Pemkot Bandar Lampung Untuk Rehabilitasi ODGJ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.