Bandar Lampung – Tim Percepatan Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung mengklaim menjamin ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1443 H.
Hal itu terlihat berdasarkan pemantauan TPID terhadap 12 komoditas bahan pokok, hasilnya terdapat delapan komoditas, yaitu beras, jagung, cabai besar, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng, yang mengalami surplus pada Januari-Maret 2022.
Namun, ada empat komoditas yang persediaannya defisit selama Januari-Maret 2022, yaitu bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan kedelai
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Budiyono, mengatakan TPID Lampung melakukan high lever meeting (HLM) untuk persiapan Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H.
“Terkait itu, pemerintah daerah memastikan ketersediaan bahan pokok strategis dapat terpenuhi selama Ramadhan dan Idulfitri,” kata Budiyono pada Senin (4/4/2022)
Untuk itu, pemerintah daerah (pemda) melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketersediaan pasokan. Pertama, pemenuhan kebutuhan pasokan bawang merah melalui impor dari Brebes, Jawa Tengah. Kemudian, pasokan cabai rawit dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Selanjutnya pemenuhan kebutuhan pasokan kedelai melalui impor luar negeri, yaitu dari Amerika Serikat dan meningkatkan produksi kedelai, melalui perluasan area tanam. Lalu koordinasi pemerintah pusat, daerah dan stakeholder untuk merumuskan ketersediaan dan pembatasan impor sesuai kebutuhan.
Budiyono pun melakukan koordinasi lintas sektor dengan para distributor untuk ketersediaan stok pangan strategis. Kemudian mengadakan gelar pangan murah komoditas pangan strategis dengan melibatkan peran pelaku usaha/instansi terkait.
“Kemudian pemantauan terkini komoditas minyak goreng yang surplus 1,357,011 liter dengan kisaran harga Rp23 ribu hingga Rp25 ribu per liter,” kata Budiyono. (Red, DN)
