Bandar Lampung – Sejak harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dicabut oleh pemerintah, sejumlah pedagang mulai menjerit keluhahkan harga minyak goreng yang terlalu tinggi.
Masyarakat kini tengah ramai membicarakan harga minyak goreng kemasan tidak lagi Rp14.000 per liter lantaran pemerintah tak lagi memberikan subsidi.
Mangcek (64), salah satu pedagang pempek mengatakan, dirinya sangat keberatan terkait kebijakan pemerintah dalam memutuskan untuk menghapus harga eceran tertinggi minyak goreng.
“Bagusan yang kemarin, walaupun antri namun harganya murah dan terjangkau oleh pedagang maupun masyarakat menengah ke bawah,” kata dia pada Jumat (18/3/2022)
Menurutnya, dalam sehari, ia bisa menghabiskan sebanyak 4 liter minyak goreng untuk menggoreng Pempek yang di jualnya.
Dalam hal ini, ia berharap agar pemerintah dapat mengurangi harga minyak goreng kemasan.
“Harapannya agar harga minyak goreng tidak terlalu tinggi. Kalau terlalu tinggi pedagang sulit untuk mengimbangi dan bisa rugi,” ungkapnya.
Sebelumnya, pemerintah mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan mulai Rabu (16/3) kemarin. Selanjutnya, harga minyak goreng kemasan akan diserahkan ke mekanisme pasar dengan menyesuaikan nilai keekonomiannya.
Baca : Kawasan Pasar Tempel Pabrik Karet di Bandar Lampung Hangus Terbakar
Menyusul kebijakan tersebut, sejumlah Alfamart dan Indomaret diketahui memberlakukan harga minyak goreng terbaru.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, harga minyak goreng kemasan di Alfamart dan Indomaret cukup berpariasi sesuai merknya. Namun rata-rata harga jual minyak goreng kemasan ukuran 1 liter dijual dengan harga Rp23 ribu hingga Rp25 ribu. Sedangkan untuk ukuran 2 liter dijual dengan harga Rp47 ribu hingga Rp50 ribu. (Red, DN)
