Siapakah Sosok Firaun Sebenarnya di Zaman Nabi Musa ?

oleh -0 Dilihat
Firaun
Patung Firaun di Mesir

Jakarta – Firaun yang memerintah Mesir pada zaman Musa merupakan salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah agama samawi, tetapi identitas pasti dari Firaun ini tetap menjadi perdebatan di kalangan sejarawan dan ahli Alkitab.

Kisah Musa dan Firaun ini terutama ditemukan dalam kitab-kitab suci agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Berikut adalah beberapa kandidat utama yang sering disebut sebagai Firaun pada zaman Musa berdasarkan berbagai sumber sejarah dan arkeologis.

1. Ramses II (1279–1213 SM)

Ramses II, juga dikenal sebagai Ramses yang Agung, adalah salah satu Firaun Mesir yang paling terkenal dan sering dianggap sebagai Firaun dalam kisah Eksodus. Dia memerintah Mesir selama periode yang panjang dan memiliki banyak proyek bangunan besar, termasuk pembangunan kota Pi-Ramses, yang beberapa ahli identifikasikan sebagai Rameses yang disebutkan dalam Alkitab (Keluaran 1:11).

  • Argumentasi Pendukung:
    • Ramses II memerintah pada puncak kejayaan Mesir.
    • Ada penyebutan kota Rameses dalam Alkitab yang dikaitkan dengan masa pemerintahan Ramses II.
  • Argumentasi Penentang:
    • Tidak ada bukti arkeologis langsung yang menghubungkan Ramses II dengan kisah Eksodus.

2. Thutmose III (1479–1425 SM)

Beberapa sejarawan mengusulkan Thutmose III sebagai kandidat lain untuk Firaun di zaman Musa. Thutmose III adalah seorang pemimpin militer yang kuat dan dikenal sebagai “Napoleon dari Mesir.”

  • Argumentasi Pendukung:
    • Masa pemerintahan Thutmose III cocok dengan beberapa kronologi alternatif dari peristiwa Eksodus.
    • Kekuatan militer dan ekspansi wilayah Mesir pada masa Thutmose III dapat mencerminkan deskripsi Firaun yang keras kepala dan berkuasa.
  • Argumentasi Penentang:
    • Kronologi masa pemerintahannya kurang sesuai dengan beberapa interpretasi tradisional dari kisah Eksodus.

3. Amenhotep II (1427–1401 SM)

Amenhotep II juga disebut sebagai kandidat untuk Firaun Eksodus. Beberapa teori menunjuk kepada masa pemerintahannya karena ada catatan tentang hilangnya tenaga kerja yang signifikan pada masa ini, yang dapat dikaitkan dengan kepergian bangsa Israel.

  • Argumentasi Pendukung:
    • Ada catatan sejarah tentang hilangnya tenaga kerja yang mungkin mengindikasikan kepergian besar-besaran.
    • Masa pemerintahan yang cukup dekat dengan beberapa kronologi tradisional.
  • Argumentasi Penentang:
    • Kurangnya bukti arkeologis yang secara eksplisit menghubungkan Amenhotep II dengan kisah Eksodus.

Baca Juga: Sejarah dan Makna Idul Adha Yang Wajib Diketahui Umat Muslim

Firaun Dalam Perspektif Agama

1. Yahudi dan Kristen

Dalam tradisi Yahudi dan Kristen, Alkitab tidak menyebutkan nama Firaun secara eksplisit. Narasi berfokus pada tindakan dan keras kepala Firaun yang menolak melepaskan bangsa Israel dari perbudakan hingga sepuluh tulah Tuhan menimpa Mesir, yang akhirnya memaksa Firaun membiarkan bangsa Israel pergi.

2. Islam

Dalam tradisi Islam, Al-Qur’an juga menceritakan kisah Musa (Musa) dan Firaun tanpa menyebut nama Firaun secara eksplisit. Al-Qur’an menggambarkan Firaun sebagai seorang penguasa zalim yang menentang pesan Allah yang dibawa oleh Musa.

Meskidemikian, hingga saat ini dibutuhkan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang identitas Firaun dalam konteks sejarah dan arkeologi.

Baca Juga: Sejarah Rok, Dari Pakaian Tradisional Hingga Simbol Budaya

Referensi

  • Kitchen, K.A. (2003). On the Reliability of the Old Testament. Grand Rapids, MI: Eerdmans.
  • Hoffmeier, J.K. (1997). Israel in Egypt: The Evidence for the Authenticity of the Exodus Tradition. Oxford: Oxford University Press.
  • Redford, D.B. (1987). Egypt, Canaan, and Israel in Ancient Times. Princeton, NJ: Princeton University Press.

(DN-Kabs)

Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.