Kesaksian Saka Tatal Mantan Terpidana Kasus Pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon

oleh -0 Dilihat
saka tatal
Mantan Terpidana Saka Tatal didampingi pengacara Titin Prialianti. (DN)

Cirebon – Salah satu mantan terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki, Saka Tatal, yang kini telah bebas dari penjara, memberikan kesaksian mengenai malam terjadinya peristiwa pembunuhan tersebut. Saka, seorang warga Kota Cirebon, Jawa Barat, menegaskan bahwa dirinya berada di rumah pada malam kejadian itu.

Saka Tatal, yang berasal dari Kota Cirebon, mengungkapkan bahwa pada malam pembunuhan Vina dan Eki, ia sedang berada di rumah bersama keluarga dan beberapa teman.

“Saya tidak mengenal kedua korban, baik Eki maupun Vina,” tegas Saka kepada wartawan pada Sabtu (18/05/2024).

Selain itu, Saka menjelaskan bahwa sebelum penangkapannya, ia diminta oleh pamannya untuk mengisi bensin motor. Setelah kembali ke rumah, Saka mendapati polisi sudah menunggu dan langsung menangkapnya tanpa penjelasan apapun.

“Saya ditangkap tanpa penjelasan dan dibawa ke Polres Cirebon Kota,” ujarnya.

Sesampainya di Polres Cirebon Kota, Saka mengaku bahwa ia dianiaya oleh petugas untuk mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya.

“Saya dipukuli dan disiksa hingga terpaksa mengaku karena tidak tahan dengan siksaan tersebut,” kata Saka.

Baca juga: Kuasa Hukum: Sidang Kasus Vina dan Eky Tertutup Dan Penuh Kejanggalan

Saka juga menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui pasti tentang peristiwa pembunuhan Vina dan Eki, dan ia tidak mengenal tiga orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

“Saya tidak paham kasus itu, saya ada di rumah pas malam kejadian, sama kakak saya, paman saya, dan teman yang lain. Kejadian juga tidak ada di situ. Saya tidak kenal kedua korban. Sebelum ketangkap, saya disuruh paman isi bensin, abis itu mau antar motor, pas baru nyampe udah ada polisi. Malah saya ditangkap tanpa penjelasan. Sampe di Polresta, saya dipukulin, disiksa, dijejek, suruh ngaku hal yang tidak saya lakukan. Anggota polisi semua. Akhirnya ngaku, karena terpaksa udah engga kuat lagi. Saya engga kenal. Saya bukan geng motor, saya enggak punya motor, udah engga sekolah pas itu,” jelas Saka.

Keluarga Saka Tatal Yakinkan Polisi Salah Tangkap

saka tatal
Jaka kerabat dari Saka Tatal ikut berikan kesaksian (DN)

Pihak keluarga Saka yang mengutuk keras aksi pembunuhan dan penganiayaan terhadap Vina dan Eki, tidak percaya bahwa Saka terlibat dalam aksi tersebut.

“Dia enggak mau repotin orang tua, jadi keluar sekolah. Walaupun kesel. Saya mengutuk keras pembunuhan maupun perkosaan, cuma dari awal kejadian sampai sidang saya temenin. Engga ngaku, ngaku juga karena engga kuat siksaan. Silahkan aja kalo adik saya bener,” ujar Jaka, keluarga Saka.

Baca juga: Produser Ungkap Syuting Film Vina: Sebelum 7 Hari Sempat Diminta Oknum Polisi Dihentikan

Pengacara Saka, Titin, menegaskan bahwa penangkapan Saka dilakukan dengan tidak sesuai prosedur.

“Kalau dari proses penangkapan, Saka ini ditangkap yang diceritakan. Waktu itu ada info lakalantas, orang tua korban menyisir 500 meter, terus menanyai dua saksi. Bukan merupakan kecelakaan, itu di sidang. Kenapa punya pikiran? Karena anak saya berkonflik, dan bertemulah Dede dan Aef, lihat engga. Orang yang ngejar anak bapak itu, sedang berkumpul di depan SMP 11, kemudian terungkap di sidang, orang tua korban bawa anggotanya menangkap Saka yang saat itu abis beli bensin,” jelas Titin.

Kasus pembunuhan Vina dan Eki masih ramai diperbincangkan hingga saat ini, terutama karena munculnya nama 3 DPO dari kasus ini yang dikeluarkian pihak kepolisian, 8 tahun dari kasus bermula atas desakan netizen setelah film Vina: Sebelum 7 Hari viral.

Beberapa kejanggalan dalam kasus ini juga menjadi sorotan, menambah kompleksitas dan perhatian publik terhadap proses hukum yang berlangsung.(DN)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.