Mahasiswa Jabodetabek Dirikan “Tenda Kenduri Perlawanan” di UNJ Rawamangun

oleh -0 Dilihat
Mahasiswa
Mahasiswa deklarasi dirikan tenda bentuk keprihatinan terhadap kondisi politik Indonesia.

Jakarta – Sebagai respons terhadap seruan yang tak digubris oleh pihak berwenang, mahasiswa dari berbagai wilayah Jabodetabek bersama-sama mendirikan “Tenda Kenduri Perlawanan” di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun. Tenda ini merupakan simbol perjuangan dan ekspresi dari kekecewaan terhadap kondisi politik dan sosial yang dialami Indonesia saat ini.

Inisiatif ini dilandasi oleh berbagai deklarasi dan seruan yang telah dibuat sepanjang tahun 2023 hingga awal 2024, yang bertujuan untuk mengembalikan integritas dan fungsi konstitusional institusi negara, yang menurut para pelaku gerakan, telah menyimpang dari jalurnya. Seruan Rawamangun yang diawali dengan long march simbolik merupakan salah satu dari rangkaian upaya tersebut.

“Tenda Kenduri Perlawanan tidak hanya menjadi pusat orasi dan diskursus publik, tetapi juga sebagai tempat berkumpulnya mahasiswa, akademisi, dan rakyat umum untuk mendiskusikan dan mengadukan masalah-masalah sosial yang dihadapi,” ujar salah seorang mahasiswa yang terlibat dalam pendirian tenda.

Baca juga: Pendukung Prabowo-Gibran Akan Demo Di MK, Dasco: Mau Tidak Mau Kami Harus Turun

Menurut para pendiri, ketidakpercayaan terhadap lembaga Mahkamah Konstitusi (MK), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Presiden telah memicu kebutuhan akan sebuah wadah yang bisa dipercaya dan diandalkan oleh masyarakat umum untuk menyuarakan keadilan dan kebenaran berdasarkan fakta ilmiah dan empati terhadap penderitaan rakyat.

Tenda ini juga bertujuan sebagai tempat untuk mengorganisir pergerakan, saling menolong, dan sebagai ruang berbagi bagi mereka yang terdampak oleh kondisi ekonomi saat ini, seperti kenaikan harga bahan pokok dan potensi kenaikan harga bahan bakar minyak, yang menambah beban hidup rakyat kecil.

“Di sinilah kami berdiri dan melawan, menunjukkan solidaritas kami dan keinginan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua, melalui perlawanan yang didasarkan pada pengetahuan dan kepedulian,” tegas seorang peserta aksi saat diwawancarai.

Gerakan ini merupakan salah satu contoh bagaimana generasi muda Indonesia menggunakan hak dan suara mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan demokrasi yang lebih sehat dan adil di tengah tantangan politik dan sosial yang semakin kompleks.(DN)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.