6 Tradisi Iftar dari Berbagai Belahan Dunia

oleh -0 Dilihat
Iftar
Waktu Iftar yang paling ditunggu umat muslim di Indonesia

Diskursus Network – Ramadan adalah bulan suci dalam agama Islam, di mana umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam. Penempuhan disiplin diri dan refleksi rohani ini adalah salah satu daripada Lima Rukun Islam, dan berbuka puasa atau iftar pada waktu matahari terbenam adalah masa untuk perayaan dan kesyukuran bersama dan tentu saja waktu yang paling ditunggu.

Tradisi berbuka puasa aRamadan adalah aspek budaya Islam yang unik dari berbagai wilayah, dengan negara dan geografi yang berbeda mempunyai adat dan amalan tersendiri.

Di negara seperti Mesir dan Libanon, keluarga berkumpul untuk menyantap hidangan yang dikenal sebagai iftar selepas matahari terbenam. Hidangan ini termasuk makanan tradisional seperti kurma, sup lentil, dan samosa, dan diikuti dengan pencuci mulut yang dikenali sebagai qatayef.

Baca juga: 7 Tradisi Unik Lebaran di Beberapa Daerah yang Perlu Kamu Ketahui

Di Asia, seperti Indonesia dan Malaysia, tradisi berbuka puasa ditandai dengan azan dan makan bersama yang dikenali sebagai jama’ah. Hidangan yang disajikan termasuk hidangan istimewa khas seperti nasi goreng dan rendang.

Seluruh dunia merayakan bulan suci Ramadan dengan cara yang unik dan penuh warna, mencerminkan keragaman budaya yang kaya di dalam umat Islam. Tradisi berbuka puasa, atau iftar, bervariasi dari satu negara ke negara lain, masing-masing membawa nuansa khas yang menarik. Berikut ini adalah beberapa tradisi unik berbuka puasa dari berbagai belahan dunia Islam:

  1. Timur Tengah: Meja Iftar yang Melimpah

iftar
Hidangan Iftar Timur Tengah

Di Timur Tengah, berbuka puasa adalah saat keluarga dan teman berkumpul untuk menikmati hidangan yang melimpah. Di Mesir, misalnya, tradisi menyambut iftar dimulai dengan minum segelas air putih dan mengonsumsi kurma, diikuti oleh sup hangat seperti sup lentil. Salah satu hidangan khas yang sering disajikan adalah ‘Fattah’, campuran roti, nasi, daging, dan saus bawang putih. Di Uni Emirat Arab, ‘Lugaimat’, bola-bola kecil yang digoreng dan disiram dengan sirup kurma atau madu, adalah camilan populer untuk berbuka.

  1. Asia Selatan: Kebersamaan dan Kesederhanaan

Iftar
Samosa hidangan spesial Iftar Asia Selatan

Di Pakistan dan India, tradisi ‘Iftar’ diwarnai dengan kebersamaan keluarga dan santapan yang meriah. ‘Samosa’ dan ‘Pakora’, camilan gurih yang digoreng, sering menjadi pembuka sebelum masuk ke hidangan utama. Di Pakistan, ‘Chaats’, ‘Dahi Baray’, dan ‘Fruit Chaat’ adalah beberapa makanan ringan favorit yang disantap saat berbuka. Sementara di India, terutama di wilayah Hyderabad, ‘Haleem’, semacam bubur daging yang kaya rempah, menjadi sajian khas yang dinantikan selama Ramadan.

  1. Asia Tenggara: Keunikan Tradisi Lokal

Iftar
Takjil hidangan Iftar favorit masyarakat Asia Tenggara

Di Indonesia dan Malaysia, tradisi berbuka puasa sering kali melibatkan makanan khas daerah. Di Indonesia, ‘Takjil’ merupakan istilah untuk makanan pembuka berbuka, yang bisa berupa kolak, es buah, atau gorengan. Di Malaysia, ‘Bubur Lambuk’, bubur nasi yang kaya akan daging dan rempah, sering dibagikan gratis di masjid-masjid sebagai bentuk berbagi kebahagiaan berbuka puasa.

  1. Turki: Tradisi Ramah Tamah

Iftar
Iftar di Turki adalah saatnya beramah tamah

Di Turki, berbuka puasa atau ‘İftar’ adalah momen yang melibatkan kedermawanan dan kebersamaan. Salah satu tradisi unik adalah menyiapkan meja iftar untuk para pejalan kaki dan orang yang membutuhkan, yang dikenal sebagai ‘İftar Sofrası’. ‘Pide’, roti khas Ramadan, selalu hadir di setiap meja makan, bersama dengan ‘İftarlık’, hidangan pembuka yang biasanya termasuk zaitun, keju, dan kurma.

  1. Afrika Utara: Rasa Komunitas yang Kuat

iftar
Sup khas daerah berbagai wilayah biasa dihadirkan saat Iftar

Di Maroko, ‘Harira’, sup kaya yang terbuat dari tomat, lentil, kacang-kacangan, dan daging, adalah hidangan wajib untuk berbuka puasa. Tradisi berbuka di sini juga diwarnai dengan ‘Chebakia’, kue yang digoreng dan dilumuri madu dan wijen. Komunitas sering kali berkumpul di tenda-tenda besar untuk berbuka bersama, menciptakan rasa persaudaraan dan kebersamaan.

  1. Afrika Barat: Sederhana dan Bersahaja

iftar
Iftar juga menghadirkan kesederhanaan saat berkumpul bersama keluarga

Di negara-negara Afrika Barat seperti Senegal, tradisi berbuka puasa sering kali lebih sederhana. ‘Ndogou’, istilah lokal untuk iftar, biasanya meliputi makanan ringan seperti kacang, buah, dan teh manis. ‘Lakh’, semacam puding susu dengan beras dan buah, adalah hidangan populer yang disantap saat berbuka.

Setiap tradisi ini mencerminkan nilai-nilai spiritual dan kebudayaan yang mendalam dari masing-masing komunitas. Meskipun cara berbuka puasa. (DN)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.