Cuit BRIN Soal Puting Beliung Dahsyat Di Rancaekek, Memahami Tornado dan Badai

oleh -0 Dilihat
badai
Ilustrasi badai tornado

Diskursus Network – Tornado dan badai adalah dua fenomena cuaca yang berbeda dalam formasi mereka. Badai atau di Indonesia biasa disebut puting beliung terbentuk dari awan cumulonimbus yang besar dan dalam, sementara tornado terbentuk dari awan supercell yang lebih kecil dan lebih tinggi. Supercell adalah jenis awan badai yang memiliki rotasi dan dapat menghasilkan hujan lebat, petir, dan angin kencang.

Perbedaan Tornado Dan Badai

Perbedaan pertama antara tornado dan badai adalah formasi awan yang menghasilkannya. Selain perbedaan dalam formasi, tornado dan badai juga berbeda dalam ukuran dan kekuatan. Tornado cenderung lebih kecil dalam skala, tetapi dapat menjadi sangat kuat dengan kecepatan angin yang dapat mencapai lebih dari 300 mil per jam. Badai, di sisi lain, dapat mencakup wilayah yang lebih luas dan memiliki kekuatan yang lebih merata dalam jangkauannya. Dalam konteks Indonesia, puting beliung adalah istilah lokal untuk tornado skala kecil yang sering terjadi.

Perbedaan terakhir antara tornado dan badai dapat dilihat dalam penampilan. Tornado memiliki penampilan yang khas, dengan pusaran angin yang terlihat seperti batang yang berputar-putar. Badai, di sisi lain, dapat memiliki banyak bentuk dan penampilan yang berbeda-beda, bergantung pada jenis awan dan kondisi cuaca yang dihasilkannya. Namun keduanya memiliki kesamaan dalam hal pembentukan pendingin angin yang kuat dari dasar awan. Oleh karena itu, perbedaan antara tornado dan badai terletak pada ukuran, kekuatan, dan penampakan yang berbeda.

Baca juga: Peneliti BRIN Sebut Puting Beliung Rancaekek Sudah Diprediksi Sebagai Badai Tornado Sebelumnya

Meskipun tornado dan badai memiliki kesamaan dalam pembentukan pusaran angin, mereka berbeda dalam formasi, ukuran, kekuatan, dan penampilan. Dengan memahami perbedaan antara dua fenomena cuaca ini, kita dapat lebih memahami bagaimana mereka terbentuk dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi lingkungan sekitar. Penting untuk selalu waspada dan mengambil tindakan preventif yang tepat saat menghadapi cuaca yang ekstrim seperti tornado dan badai.

Bagaimana Tornado Terbentuk

tornado dan badai
Ilustrasi Tornado

Terbentuknya tornado memerlukan kondisi atmosfer tertentu, antara lain kelembaban tinggi, udara hangat, dan geseran angin kencang. Kondisi ini biasanya ditemukan di daerah di mana udara dingin dan kering dari utara bertemu dengan udara hangat dan lembab dari selatan, sehingga menciptakan perbedaan suhu dan kelembapan yang tajam. Kontras ini menciptakan ketidakstabilan di atmosfer, yang menyebabkan terbentuknya badai petir, yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi tornado. Pergeseran angin, atau perubahan arah dan kecepatan angin terhadap ketinggian, sangat penting dalam menciptakan rotasi yang diperlukan untuk terbentuknya tornado.

Suhu di sekitar pembentukan tornado juga penting. Tornado biasanya terjadi di daerah yang suhunya antara 20°C dan 30°C. Kisaran suhu ini menyediakan energi yang diperlukan untuk terjadinya badai petir dan terbentuknya tornado. Selain itu, perbedaan suhu antara udara hangat dan lembab di dekat permukaan dan udara dingin dan kering di atmosfer bagian atas membantu menciptakan ketidakstabilan yang diperlukan untuk terbentuknya tornado.

Berbagai faktor dapat mempengaruhi kekuatan dan ukuran angin puting beliung, antara lain kecepatan angin, tekanan atmosfer, dan durasi terjadinya angin puting beliung. Ukuran diameter tornado dapat berkisar dari beberapa meter hingga lebih dari satu kilometer.

Puting beliung dan tornado memiliki beberapa kesamaan, termasuk pembentukan pusaran atmosfer, namun ukuran dan intensitasnya berbeda. Pusaran angin yang terbentuk dari dasar puting beliung dan tornado lebih mudah terjadi pada musim hujan, dimana atmosfer lebih lembab dan tidak stabil. Terbentuknya angin puting beliung dapat menyebabkan kerusakan dan kehancuran yang signifikan, sehingga penting untuk memahami kondisi yang diperlukan untuk pembentukannya.

Bagaimana Badai Terbentuk

tornado dan badai
Ilustrasi badai

Terbentuknya badai atau angin puting beliung memerlukan kondisi atmosfer tertentu. Kondisi tersebut antara lain udara hangat dan lembab di dekat permukaan bumi, udara dingin di bagian atas atmosfer, dan pergeseran angin kencang. Wind shear adalah perubahan kecepatan atau arah angin terhadap ketinggian, yang menghasilkan kolom udara yang berputar. Jika kondisi tersebut terpenuhi maka dapat terbentuk badai petir, dan jika geseran angin cukup kuat maka dapat menyebabkan badai petir berputar sehingga menimbulkan angin puting beliung. Namun terbentuknya badai tidak hanya bergantung pada kondisi atmosfer saja. Faktor lain seperti adanya gangguan tropis atau interaksi beberapa badai petir juga dapat berkontribusi terhadap pembentukan badai.

Kekuatan dan besarnya badai atau angin puting beliung dapat berbeda-beda tergantung beberapa faktor. Faktor yang paling berpengaruh adalah kecepatan angin dan arah putaran kolom udara. Semakin kuat kecepatan angin dan semakin signifikan perubahan arah terhadap ketinggian, maka badai atau tornado akan semakin dahsyat. Selain itu, besar kecilnya badai petir yang menimbulkan badai atau tornado juga dapat mempengaruhi kekuatan dan ukurannya. Badai petir yang lebih besar dengan energi yang lebih besar dapat menghasilkan badai atau tornado yang lebih besar dan berkepanjangan.

Meskipun badai ketergantungan pada kombinasi beberapa faktor, pergeseran angin tetap menjadi faktor penting dalam terjadinya tornado dan angin topan. Wind shear dibedakan menjadi dua jenis, yaitu wind shear tingkat rendah dan wind shear tingkat atas. Wind shear tingkat rendah terjadi di dekat permukaan dan disebabkan oleh gesekan dengan permukaan bumi, sedangkan wind shear tingkat atas terjadi pada ketinggian yang lebih tinggi dan disebabkan oleh perubahan arah dan kecepatan atmosfer, tornado, dan semburan air memiliki kesamaan dalam pusaran atmosfer, keduanya berbeda dalam ukuran, lokasi, dan cakupan.

Badai dan tornado biasanya terjadi di darat, sedangkan semburan air terjadi di atas air. Selain itu, badai dan tornado umumnya memiliki ukuran dan cakupan yang lebih kecil dibandingkan siklon tropis, seperti angin topan.

Tornado dapat terbentuk dengan cepat dan sulit diprediksi, menjadikannya fenomena cuaca yang berbahaya. Memahami kondisi atmosfer dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pembentukannya dapat membantu individu bersiap dan tetap aman selama peristiwa badai dan tornado. (DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.