Lampung Berpeluang Kembangkan Startup Agrikultur

oleh -0 Dilihat
IMG 20221017 115106
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi

Bandar Lampung  – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengatakan bahwa daerahnya berpeluang melakukan pengembangan startup bidang agrikultur (pertanian).

“Startup baru di bidang agrikultur ini memang perlu dikembangkan lagi,” ujar Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi, di Bandar Lampung, Selasa (18/10/2022).

Ia mengatakan, daerahnya siap dalam pelaksanaan pengembangan startup di bidang agrikultur.

“Lampung ini jadi daerah penghasil pangan seperti padi, lada, kopi, kakao, ubi kayu dan banyak lagi. Jadi pengembangan startup di bidang pangan ini berpeluang dilakukan disini,” katanya.

Dia menjelaskan, pemerintah daerah pun mendorong agar startup di sektor agrikultur bisa ditingkatkan.

“Startup baru di bidang pangan harus ditingkatkan melihat banyak potensi hasil pertanian di Lampung sangat melimpah jadi harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.

Ia melanjutkan, di daerahnya pertumbuhan startup di luar sektor agrikultur telah cukup banyak.

“Pemerintah daerah saat ini tengah mempersiapkan adanya startup di bidang pangan, kita dorong dari keikutsertaan mahasiswa sebagai generasi muda untuk pengembangan startup ini,” ucap dia.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong para pelaku usaha rintisan atau startup untuk berani menangkap peluang di sektor pangan yang dinilainya masih terbuka.

Sebab berdasarkan populasi startup Indonesia saat ini, hanya empat persen saja yang berkecimpung di sektor agrikultur, dan porsi empat persen itu masih tertinggal jauh dibandingkan sektor fintech yang mendominasi populasi startup Indonesia dengan 23 persen atau ritel sebesar 14 persen.

Dalam sektor pangan terdapat setidaknya tiga aspek yang bisa disasar oleh para pelaku usaha rintisan Indonesia, yakni produksi, distribusi, dan pemasaran.

Selain itu peluang tersebut juga terlihat dari adanya potensi ekonomi digital Indonesia yang pada 2020 sebesar Rp632 triliun tumbuh delapan kali lipat hingga sekitar Rp4.531 triliun pada 2030 nanti. (Red, DN)

Baca : Kejati Cabut Audit Kasus Koni di BPKP Perwakilan Lampung

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.