Polda Lampung Uji Laboratorium Limbah Hitam di Pantai Panjang

oleh -4 Dilihat
Pencemaran limbah di pesisir Lampung
Pencemaran limbah di sekitar teluk pesisir Lampung.

Bandar Lampung – Polda Lampung tengah mencari tahu asal limbah hitam yang mencemari pesisir Pantai Panjang, Teluk Lampung yang menimbulkan kerusakan biota laut diwilayah tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung, Kombes Pol. Ari Rachman Nafarin menyebut telah mengetahui  keluhan masyarakat diwilayah pesisir, tentang adanya limbah hitam di Pantai Panjang.

“Pihaknya hari ini telah mengambil sample limbah hitam di lokasi tersebut, bersama sejumlah pihak,” ungkapnya pada Rabu (9/3/2022).

Nantinya, air laut yang telah dicemari akan diuji sample di laboratorium, untuk mengetahui kanduanga yang terdapat didalamnya.

“Kita akan uji laboratorium lebih dulu,” ungkapnya.

Sebelumnya, masyarakat pantai pesisir Teluk Lampung yang ada di Kelurahan Panjang Selatan, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung mengeluhkan limbah hitam di wilayah tersebut.

Berdasarkan pantauan Diskursusnetwork.com, pada Selasa (8/3/2022) wilayah yang masuk Pantai Pesisir Rawalaut ini telah dicemari limbah sejak dua hari lalu.

Masyarakat menduga limbah ini berasal dari oli kapal tengker yang ada di dermaga.

Ketua RT 09, Rawalaut, Kelurahan Panjang Selatan, Imam mengatakan, akibat pencemaran limbah hitam masyarakat Rawalaut, yang mayoritas nelayan jadi enggan melaut.

“Pencemaran limbah hitam ini sudah tiga hari. Selama itu pula nelayan enggan turun melaut, karena jika ingin keperahu, tubuh nelayan dipenuhi limbah hitam,” ungkapnya.

Tidak hanya itu lanjutnya, biota laut diantaranya, ikan dan penyu sempat terlihat masyarakat mabuk seperti keracunan.

“Kami tidak tahu siapa pelaku yang membuang limbah hitam. Tetapi, dugaan kami limbah itu berasal dari tengah laut kemudian dibawa arus atau ombak ke pantai. Kami meminta bantuan kepada pihak terkait khususnya pemerintah, agar segera menangani pencemaran limbah hitam ini dan membantu nelayan yang terdampak,” ungkapnya

Hal senada disampaikan Fernando, diungkapkannya sudah lima hari pesisir ini dihantui limbah.

“Tadinya bersih bisa untuk mancing,” ungkapnya.

Diduga, limbah ini berasal dari kapal yang membuanya sembarangan, belum ada perhatian dari pemerintah. Dampaknya langsung ke nelayan, sebab ikan ada tapi seperti keracunan. (Red, DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.