Jakarta – PBB secara resmi telah memasukan Tentara Israel kedalam daftar hitam pelaku pelanggaran berat terhadap anak-anak.
Menurut laporan PBB, tentara Israel melakukan 5,698 pelanggaran berat terhadap anak-anak pada tahun 2023 meliputi pelanggaran ini mencakup serangan fisik, penahanan sewenang-wenang, dan berbagai bentuk kekerasan lainnya yang merugikan anak-anak Palestina.
Laporan juga menyebutkan bahwa pasukan Israel menggunakan bahan peledak untuk menghancurkan bangunan di pusat Rafah, yang menambah jumlah korban dan kerusakan infrastruktur di Gaza.
Pelanggaran terbaru terjadi pada tanggal 9 Juni 2024, serangan Israel menewaskan lima orang dan melukai 17 lainnya di dua rumah di kamp pengungsi Nuseirat.
Hamas menyatakan bahwa mereka telah menunjukkan sikap positif dalam upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel dan mengajukan beberapa persyaratan. Namun, Menteri Luar Negeri AS, Blinken, menolak beberapa usulan Hamas tersebut.
Baca Juga: WHO: Bencana Katastropik Kelaparan Di Gaza, 9.600 Balita Mal Nutrisi Akut Dan Parah
Korban Perang yang Meningkat
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober, setidaknya 37,232 orang telah tewas dan 85,037 lainnya terluka.
Angka kematian yang diperbarui di Israel akibat serangan Hamas mencapai 1,139, dengan puluhan orang masih ditahan di Gaza.
Kondisi di Gaza semakin memburuk dengan meningkatnya jumlah korban jiwa dan kerusakan akibat serangan. Anak-anak mereka menjadi korban utama dalam konflik yang berkepanjangan ini, memperlihatkan betapa mendesaknya kebutuhan akan penyelesaian damai dan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
(DN-Kabs)
Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News
