Jakarta- Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut panggilan dari Polda Metro Jaya dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki muatan politik yang kuat.
Hal itu diungkapkan Hasto dalam peringatan hari lahir Bung Karno di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Kamis (06/06/2024).
“Saya dianggap menebarkan berita bohong, kemudian muncul panggilan-panggilan yang sebenarnya muatan politiknya sangat kuat. Itu Pasal-pasal kolonial, apalagi ini terkait produk Jurnalistik,” kata Hasto.
“Jadi bayangan buat teman-teman Pers nanti tidak bebas lagi, karena itu bisa dikriminalisasi padahal itu ranah Dewan Pers,” sambungnya.
Menurutnya, pendidikan politik yang diberikan olehnya seharusnya dilihat terlebih dahulu subtansi kebenarannya bukan hukumnya.
“Ini pendidikan politik untuk rakyat. Nah ketika kita berjuang untuk kebenaran, maka harus dilihat subtansi kebenarannya dulu bukan hukumnya yang dipakai untuk alat intimidasi,” ungkapnya.
“Maka segala seseorang harus dikaji dengan seksama, berdasarkan apa? Berdasarkan konsepsi negara paripurna yang disampaikan Ibu Mega. Kita gali kembali tentang lahirnya Republik ini,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menghadiri panggilan tim penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan penyebaran berita bohong (Hoax), pada Selasa (04/06/2024).
Usai dipanggil Polda Metro Jaya, Hasto kemudian dijadwalkan akan memberikan keterangan di KPK terkait tersangka kasus dugaan suap, Harun Masiku pada Senin (10/06/2024). (Ilham)