Jemaah Haji Lansia Dan Risiko Tinggi Mendapat Perhatian Khusus

oleh -0 Dilihat
Jemaah Haji lansia
Jemaah Haji Lansia Risiko Tinggi Sedang Menjalani Pemeriksaan Kesehatan (Sumber MCH 2024)

Madinah – Hampir setiap hari beberapa jemaah haji lanjut usia dan berisiko tinggi (risti)  mengantri di Poli Risti Klinik Satelit hotel Manazil Al Hour Nomor 908 Makkah.

Sebelum menjalani pemeriksaan tenaga kesehatan haji kloter (TKHK) di Kloter yang mendampingi pun mulai mengisi form scoring berdasarkan kondisi pasien.

Dokter Enny Nuryanti Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia menjelaskan Form skrining kesehatan jemaah risti ini penting diisi karena hasilnya akan menentukan apakah pasien membutuhkan EKG (pemeriksaan jantung) atau tidak.

“Jika scoring pasien kurang dari 15 maka ia tidak perlu di-EKG, namun jika scoring lebih dari 15 maka pasien perlu mendapatkan pemeriksaan EKG.”

Menurut dr. Enny berdasarkan form skrining, jemaah akan dilihat riwayat jantung apakah merasakan nyeri dada atau tidak demikian pula dengan komorbid diabetes atau hipertensi, juga riwayat kebiasan merokok jemaah.

Baca Juga: Pengetatan Razia Visa Haji oleh Pemerintah Arab Saudi

Setelah form terisi, pasien akan beralih ke meja berikutnya. Setidaknya, terdapat empat meja pemeriksaan di Poli Risti, terang dr. Chandra, Penanggung Jawab Poli Risti.

Meja pertama adalah meja pemeriksaan lab. Di meja itu, pasien akan mendapat pemeriksaan mulai dari tensi, kadar kolesterol, gula darah, hingga asam urat.

Meja berikutnya adalah meja pemeriksaan yang ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam. Sedangkan di meja ketiga, pasien akan diperiksa oleh dokter spesialis jantung, dan meja terakhir, pasien akan mendapatkan pemeriksaan dari dokter paru.

Di meja pemeriksaan penyakit dalam, terlihat dr. Taufik tengah menyapa seorang pasien perempuan bernama Mursisni yang terlihat lemas. Sesekali, dr. Taufik meminta penjelasan dari dokter Arif yaitu dokter di kloter yang mendampinginya.

Pasien yang memiliki riwayat diabetes, hipertensi, stroke, dan sempat dirawat di RS Arab Saudi ini usai tiba di Makkah terlihat didorong kursi roda mendatangi masing-masing meja pemeriksaan.

Dokter spesialis penyakit dalam itu tidak jarang mengajak Mursini mengobrol, hingga senyum mulai tampak dari wajah pasien perempuan berusia 59 tahun tersebut.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Larangan-larangan dalam Berihram untuk Jemaah Haji

Rekomendasi Hasil Skrining Poli Risti

Inisiatif poli risti ini, ungkap Enny, “Untuk mendekatkan layanan Klinik Kesehatan Haji Indonesia ke jemaah yang berada di sektor.” Layanan di sektor 9 ini adalah layanan perdana Poli Risti ke sektor-sektor, terang dr. Enny saat ditemui di Klinik Sektor 9, Makkah, Rabu (29 Mei)

Sektor 9 dipilih pertama, imbuh Enny, karena lebih dari setengah jemaah kloter sudah datang ke Makkah.
Terdapat 25 jemaah risti yang diperiksa dan kebanyakan lansia.

Mereka diajukan oleh tim Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) yang menyeleksi jemaah berisiko tinggi yang perlu diskrining ulang. Sebelumnya, TKH diminta untuk menskrining jemaah risti dengan penyakit jantung, paru, dan penyakit dalam.

Dari hasil skrining, TKH mengajukan ke sektor sehingga jemaah bisa diskrining ulang di Poli Risti. “Para jemaah ini sudah diskrining di Indonesia, namun kita skrining ulang, harapannya para pasien komorbid ini masih tetap istitha’ah,” ujar dr Enny.

Selanjutnya, jemaah yang hasilnya tetap istitha’ah, dr. Enny menjelaskan, akan direkomendasikan bisa melaksanakan ibadah haji. Sedangkan bagi jemaah yang tidak istitha’ah dan ada keluhan akan dirujuk ke KKHI untuk dievaluasi kembali.

Baca Juga: Permasalahan Keterlambatan Penerbangan Haji, DPR Desak Open Tender Untuk Maskapai

Namun, apabila masih terkontrol, diharapkan akan dipantau oleh TKH yang nantinya mendampingi saat Armuzna. 

“Namun bila jemaah ada komorbid, terkontrol, namun karena lansia, mungkin kemampuan aktivitas sehari-harinya perlu bantuan, bisa juga direkomendasikan untuk menjadi calon jemaah safari wukuf,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) Sektor 9 dr. Budi Prasetyo mengaku sangat senang dengan adanya layanan poli Risti yang datang ke sektor.

“Ini sangat memudahkan kami dan jemaah. Kalau kita kumpulkan jemaah dan dibawa ke KKHI itu berisiko juga karena kan jauh ya, lebih enak seperti ini,” katanya.

Hingga saat ini, pihaknya sudah merujuk 5 pasien jantung ke KKHI, sebagian sudah pulang. “Tadi pagi kami merujuk satu orang ke RS Arab Saudi. (MCH 2024)

Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.