Profil Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, Pemimpin Majelis Nurul Mustofa yang Meninggal di Usia 47 Tahun

oleh -0 Dilihat
Habib Hasan bin Ja'far Assegaf
Habib Hasan bin Ja'far Assegaf

Berita duka datang dari Pemimpin Majelis Nurul Mustofa, Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, yang berpulang ke rahmatullah pada tanggal 13 Maret di umur 47 tahun.

Informasi ini disampaikan melalui unggahan di akun Instagram @rabithah_alawiyah “Kami, dari Keluarga Besar Rabithah Alawiyah, merasa kehilangan dan berduka atas berpulangnya Habib Hasan bin Ja’far bin Umar Assegaf (Pimpinan Majelis Nurul Musthofa) pada hari Rabu, 13 Maret 2024.”

Habib Hasan menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Cinere pada pukul 10.30 WIB, juga dikonfirmasi oleh Ustaz Zulfikar Syatiri, salah satu anggota jemaah pengajian Nurul Mustofa. Namun, bagaimanakah profil Habib Hasan bin Ja’far Assegaf ini?

Sejak kecil, beliau telah menimba ilmu agama dari berbagai guru, belajar mengaji dan mengenal huruf dari Syaikh Usman Baraja, bahasa Arab dari Syaikh Abdul Qodir Ba’salamah, serta ilmu Nahwu dan Shorof dari Syaikh Ahmad Bafadhol.

Masa pendidikan Habib Hasan berlanjut di IAIN Sunan Ampel Malang, di mana ia mendalami lebih jauh tentang dirinya melalui pengajaran para guru dan ulama yang berharga.

Selanjutnya, Habib Hasan memilih untuk berguru dengan para ulama di Jakarta, di mana ia banyak menghabiskan waktu untuk belajar dan mendalami ajaran agama. Beliau juga menghabiskan waktu untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, khususnya di masa satu tahun di mana beliau hampir tidak pernah keluar rumah kecuali untuk berziarah.

Kemudian, pada tahun 1997, Habib Hasan memulai aktivitas dakwah di Sukabumi, Jawa Barat, dan berhasil mengumpulkan jamaah sebanyak lima ratus orang. Meskipun demikian, beliau harus kembali ke Bogor untuk merawat ibunya yang sakit.

Aktivitas dakwah Habib Hasan berlanjut pada tahun 1998, kali ini di Timor Timur, bersama Al Habib Abubakar bin Hasan Alatas.

Pada tahun 2000, Habib Hasan mendirikan Majelis Nurul Musthofa, yang diambil dari gelar Rasulullah Saw, yang berarti “cahaya pilihan”. Majelis ini berawal dari pengajian Al-Qur’an dan zikir yang dilakukan secara keliling dari rumah ke rumah.

Tahun 2001 menjadi tahun bersejarah bagi Majelis Nurul Musthofa ketika mendapat kunjungan dari Al Habib Umar bin Hafidz dan Al Habib Anis Bin Alwi al-Habsyi, yang memberikan ijazah dan meresmikan nama majelis tersebut. Sejak saat itu, majelis ini tumbuh pesat dan dihadiri oleh ratusan orang, menjadikannya salah satu majelis zikir yang terkemuka.

Temukan Berita Menarik Lainya GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.