Lima Puskesmas Inklusif di Bandar Lampung Bisa Jadi Contoh

oleh -0 Dilihat
IMG 20220721 110735 1 1
Fasilitas kamar mandi bagi penyandang disabilitas yang merupakan salah satu indikator menjadi puskesmas inklusif, di Bandarlampung, Kamis

Bandar LampungĀ  – Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung menyatakan bahwa lima puskesmas inklusif dapat menjadi contoh bagi pusat kesehatan masyarakat lainnya di kota ini.

“Lima puskesmas yang sudah inklusif ini nanti kami coba sebagai percontohan, dan beberapa fasilitas yang jadi indikator keberhasilan dari sanitasi dapat dipakai bagi puskesmas lainnya,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Bandar Lampung Abu Bakar, di Bandar Lampung, Kamis (21/7/2022)

Dia menyatakan bahwa lima puskesmas yang telah inklusif di kota ini merupakan hasil dari kolaborasi dengan Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) dalam Program Air, Sanitasi dan Kebersihan di Fasilitas Kesehatan (Water Sanitation and Hygiene in Health Care Facilities/WASH in HCF).

“Dari awal memang kami mendukung agar seluruh puskesmas dapat melakukan pelayanan kepada semua kelompok masyarakat dan tidak ada satu pun yang tertinggal. Tentunya ke depan tidak hanya lima ini saja yang inklusif kami berharap 31 puskesmas di kota ini juga,” ujarnya.

Direktur Eksekutif YKWS Febrilia Ekawati menjelaskan, Program WASH in HCF merupakan kolaborasi antara YKWS dengan Pemerintah Kota Bandarlampung yang didukung oleh SIMAVI dan SNV Belanda untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di puskesmas.

“Kalau kami ini hanya mendorong dan juga berupaya agar ke depan ada puskesmas lain di kota ini dan kabupaten lainnya dapat mengadopsi apa yang telah diterapkan oleh lima puskesmas di sini,” ujarnya lagi.

Ia pun menjelaskan bahwa Program WASH in HCF ini merupakan upaya peningkatan layanan dan fasilitas kesehatan di puskesmas sesuai dengan keinginan masyarakat yang diwakilkan oleh kelompok kerja (pokja) termasuk disabilitas.

Khususnya, kata dia lagi, untuk memperkuat fasilitas dan layanan air, sanitasi, dan kebersihan agar dapat menyediakan akses bagi semua, termasuk kelompok rentan, yakni perempuan, anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas.

“Kekhasan dari program ini yakni meningkatkan partisipasi masyarakat yang tergabung dalam kelompok kerja (pokja) pada proses observasi ataupun audit sosial untuk mendorong terjadinya perubahan serta peningkatan pelayanan dan fasilitas air, sanitasi dan kebersihan yang inklusif di puskesmas,” kata dia pula.

Adapun lima puskesmas inklusif di Bandar Lampung yakni Puskesmas Pasar Ambon, Kota Karang, Kedaton, Panjang, dan Kemiling. (Red, DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.