Bandar Lampung – Terjangkau, mengenyangkan dan enak, kalimat ini cocok disematkan untuk kuliner bakso yang satu ini. Bakso Jirem, lokasinya ada di daerah Jaga Baya jalan pajajaran kota Bandar Lampung. Bagi masyarakat setempat makanan ini sudah cukup familiar dengan rasa dan namanya yang khas. Sang pemilik bakso Jirem Budi Santoso mengatakan, sebelum pandemi, mereka sempat berjualan bakso dengan nama Bakso Setan. Ukuran baksonya juga tidak seperti pada umumnya. Bakso setan yang dijual berukuran jumbo dengan diameter 10 cm. Namun karena hantaman pandemi, dirinya sudah jarang menggunakan bakso dengan ukuran jumbo itu. Jika sebelum pandemi Bakso milik Budi Santoso bisa mengantongi omzet perhari 5 sampai 7 juta, saat ini hanya bisa memperoleh 3 sampai 4 jutaan saja. Keahlian membuat bakso yang dimiliki Budi Santoso merupakan turunan dari sang ayah Sunaryo yang juga merupakan pedagang bakso. Mulanya Sunaryo di era 1970-an menjajakan bakso dengan berdagang keliling. Hingga pada tahun 1983 mulai mangkal di satu tempat. Barulah pada 1995 mulai menempati bangunan di Jalan Pajajaran yang bersebelahan dengan rel kereta api ini. Lapak bakso yang berukuran kurang sepuluh kali tujuh meter ini dibuka dari pukul 10.00 pagi sampai dengan pukul 20.00 malam. Bagi pecinta bakso, tak ada salahnya berkunjung dan mencicipi bakso Jirem Santoso. (liting)
