Paska Lebaran, Keripik Pisang Masih Menjadi Primadona

oleh -3 Dilihat
photo6318827818443714869
Kripik pisang oleh-oleh khas Lampung

Bandar Lampung – Keripik pisang masih menjadi primadona oleh-oleh khas Lampung yang diburu pemudik untuk dijadikan buah tangan saat kembali ke daerahnya masing-masing setelah mudik di provinsi ini.

Salah satu pengelola tempat sentra oleh-oleh keripik di Jalan PU, Kota Bandar Lampung, Sabtu (7/5/2022), Helma mengungkapkan dari berbagai jenis oleh-oleh yang didipajang di tokonya, keripik pisang menjadi barang yang laris dibeli oleh wisatawan.

“Jadi selain kopi yang laris manis keripik pisang juga paling diburu oleh wisatawan yang datang kemari,” kata dia.

Diungkapkannya, bahwa pada masa libur lebaran 2022 ini permintaan keripik, khususnya keripik pisang mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam sehari tokonya dapat menjual 100 pcs keripik pisang varian original dan coklat dengan ukuran 200 gram pada musim libur Lebaran tahun ini.

Bebagai varian rasa ada di toko ini, seperti greentea, cokelat, balado, keju, melon dan yang lainnya tapi yang paling diburu masyarakat rasa balado, untuk harga ukuran 200 gram biasa dijual Rp10.000 yang satu kilogram dijual dengan harga Rp60.000.

“Kalau dibandingkan 2 tahun lalu pada masa pandemi COVID-19 jelas jauh berbeda. Tahun ini geliat pejualan keripik  yang ada di sini sudah ada peningkatan dan barang-barang yang di pajang di toko kami pun rata-rata habis terjual,” kata dia.

Menurutnya, peningkatan penjualan oleh-oleh di tokonya dipengaruhi oleh kunjungan wisatawan yang mulai ramai sejak Lebaran kedua pada Selasa (3/5/2022).

Salah masyarakat ingin pulang ke pulau Jawa seperti Rahmat mengatakan, setiap ingin pulang ke asal pasti menyempatkan membeli oleh-oleh disini

Baca : 2.326 Pemudik Menyeberang ke Pulau Jawa Melalui Pelabuhan Panjang

“Saya biasa beli di Jalan PU ini untuk oleh oleh di Bandung nanti bersama keluarga-keluarga dan tetangga”

Sementara itu berdasarkan pantauan di lokasi sentra keripik di Jalan PU, memang toko-toko oleh-oleh yang cukup besar ramai didatangi pengunjung namun sejumlah toko yang tidak terlalu besar terpantau sepi pengunjung. (liting)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.