Pasar Tradisional di Kota Bandar Lampung Terima Minyak Goreng Curah

oleh -3 Dilihat
Minyak goreng curah mulai dibagikan di sejumlah pasar tradisional

Bandar Lampung – Kepala Dinas Perdagangan kota Bandar Lampung, Wilson Paisol mengatakan pasar tradisional sudah dibagikan minyak goreng curah, total ada enam ton yang telah didistribusikan.

“Sejak kemarin hingga hari ini ada sebanyak 6 ton minyak goreng yang telah dibagikan ke empat pasar tradisional,” ujar Wilson pada Senin (28/2/2022).

Ia mengatakan, pembagian ini tindak lanjut dari Menteri Perdagangan kemarin datang, bekerjsama dengan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI BUMN). Sejumlah pasar tradisional yang telah didistribusikan  minyak goreng curah yakni pasar Panjang, Pasar Kangkung, Pasar Tugu dan pasar Cimeng.

Menurutnya, untuk saat ini baru ke empat pasar tersebut, sementara untuk pasar lainnya nanti pihaknya akan kembali koordinasikan lagi ke PT. PPI nya.

“Karena ini kan bukan hanya Bandar Lampung tapi se Lampung. kalau memang nanti dibutuhkan kita akan tindak lanjuti lagi,” ucap dia.

Untuk syarat mendapatkan minyak goreng tersebut jelasnya, pedagang harus mendaftar terlebih dahulu kemudian kembali menjualnya juga harus sesuai dengan harga eceran tertinggi.

Sementara, salah satu pedagang di Pasar Tugu. Supri menyampaikan bahwa minyak goreng curah baru kali ini datang, semenjak langkanya minyak satu bulan yang lalu.

“Satu pendaftar mendapatkan 90 liter, karena kebanyakan maka ini kita bagi-bagi lagi sama pedagang lainnya,” kata Supri.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Perindag) Lampung Elvira Ummi Hanni mengatakan sebanyak 32 ribu karton (dus) atau 356 ribu liter minyak goreng CV Sinar Laut mulai didistribusikan ke 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung.

Ribuan dus atau ratusan liter minyak goreng itu sebelumnya menjadi temuan Tim Satgas Pangan yang ‘ditimbun’ oleh CV Sinar Laut di Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Way Gubak, Kecamatan Panjang, Bandarlampung.

Elvira mengatakan minyak goreng itu akan dijual seharga Rp12.600 per kemasan kepada masyarakat. Isi minyak goreng tersebut hanya 900 mili liter per kemasan.

Menurutnya, distribusi minyak goreng akan dilakukan secara bertahap. Setiap kabupaten/kota mendapatkan jatah sebanyak 1.000 dus dengan rincian 12 kemasan dan tiap paketnya berisi 900 mili liter.

“Jadi setiap kabupaten/kota dapat 12 ribu kemasan, karena ini di tiap kemasan 900 mili liter, dijual dengan HET Rp12.600. Kalau isinya 1 liter, harganya Rp14 ribu yang diterima konsumen,” jelas dia.

Sementara, distribusi minyak goreng akan dilakukan dengan skema operasi pasar. Hal ini akan diatur oleh masing-masing kabupaten/kota.

“Dalam prosesnya, nantinya ada nama-nama yang sudah terdaftar. Kalau bisa uangnya sudah ditarik dari masyarakat, sehingga bisa langsung disebar sesuai dengan catatan agar bisa dikendilakan dan disalurkan secara tepat,” ucap Elvira.

Ia menjelaskan sebanyak 356 ribu liter minyak goreng di gudang CV Sinar Laut ini tak bisa didistribusikan karena persoalan penetapan HET yang dilakukan setelah perusahaan melakukan produk. (Red, DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.