Jakarta – Berinvestasi merupakan langkah penting dalam perencanaan keuangan karena beberapa alasan utama yang membantu mencapai tujuan keuangan jangka panjang dan meningkatkan kesejahteraan finansial.
Investasi memungkinkan uang untuk bertumbuh dari waktu ke waktu melalui bunga, dividen, atau apresiasi nilai aset. Misalnya, saham dan properti memiliki potensi untuk meningkatkan nilai secara signifikan dalam jangka panjang
Investasi yang tepat akan membantu kita melawan Inflasi yang dapat mengurangi nilai uang seiring waktu, dengan berinvestasi dalam aset yang mengalahkan inflasi seperti saham, emas, dan properti, nilai uang Anda dapat dipertahankan atau bahkan meningkat, memastikan bahwa Anda tidak kehilangan daya beli seiring berjalannya waktu
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari empat jenis investasi populer: saham, emas, properti, dan deposito, dari pakar keuangan.
Investasi Saham
Untuk dapat berinvestasi saham, anda harus mengakses pasar modal atau bursa efek melalui yang bisa dilakukan melalui broker secara online atau langsung.
Kelebihan:
- Likuiditas Tinggi: Saham mudah dibeli dan dijual di pasar saham, memungkinkan akses cepat ke dana.
- Potensi Pertumbuhan: Investasi saham di perusahaan yang berkembang dapat memberikan keuntungan signifikan seiring waktu.
- Diversifikasi: Mudah mendiversifikasi portofolio dengan membeli saham dari berbagai sektor dan perusahaan dari berbagai ukuran dan lokasi.
Kekurangan:
- Risiko Tinggi: Harga saham sangat fluktuatif, dan investor bisa kehilangan seluruh investasinya jika perusahaan berkinerja buruk.
- Pengetahuan dan Waktu: Membutuhkan penelitian dan pemantauan yang konstan untuk membuat keputusan yang tepat.
- Persaingan Profesional: Investor individu sering bersaing dengan investor institusional yang memiliki lebih banyak sumber daya dan pengetahuan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Akui HGU 190 Tahun Demi Menarik Investasi Besar-Besaran Ke IKN
Investasi Emas
Investasi emas merupakan investasi klasik yang paling umum dan dahulu kala banyak dilakukan orang tua sebelum bisa mengakses perbankan atau pasar saham. Meski demikian hingga saat ini investasi saham atau logam mulia masih menjadi primadona bagi sebagian orang untuk mengamankan nilai asetnya.
Kelebihan:
- Hedge terhadap Inflasi: Emas sering menjaga nilainya selama periode inflasi, melindungi kekayaan investor.
- Diversifikasi Portofolio: Menambahkan emas ke dalam portofolio dapat mengurangi risiko keseluruhan melalui diversifikasi aset.
- Aset Tangible: Emas adalah aset fisik yang dapat disimpan dan tidak mudah kehilangan nilai seluruhnya seperti saham.
Kekurangan:
- Volatilitas Harga: Harga emas bisa sangat fluktuatif, membuatnya menjadi investasi yang berisiko tinggi jika tidak dikelola dengan baik.
- Biaya Penyimpanan dan Asuransi: Menyimpan emas secara fisik membutuhkan biaya tambahan untuk penyimpanan dan asuransi.
- Pendapatan Terbatas: Emas tidak menghasilkan pendapatan reguler seperti dividen saham atau pendapatan sewa dari properti.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Emas Masih Menjadi Salah Satu Investasi Terbaik Selama Berabad-Abad
Investasi Properti
Rumah dan bangunan menjadi aset investasi yang tak kalah menarik untuk sebagian investor. Selain bisa digunakan sendiri, rumah juga bisa dikontrakan untuk mendapatkan passive income yang nilainya lumayan.
Kelebihan:
- Penghasilan Pasif: Properti yang disewakan dapat memberikan penghasilan pasif yang stabil setiap bulan.
- Hedge terhadap Inflasi: Nilai properti cenderung meningkat seiring inflasi, melindungi nilai investasi dari penurunan daya beli.
- Leverage: Properti dapat dibeli dengan menggunakan pinjaman, memungkinkan investor mengontrol aset bernilai tinggi dengan investasi awal yang relatif kecil.
Kekurangan:
- Biaya Awal Tinggi: Membeli properti memerlukan biaya awal yang signifikan, termasuk uang muka, biaya penutupan, dan biaya perbaikan awal.
- Tidak Likuid: Properti tidak dapat dijual dengan cepat seperti saham, sehingga investor mungkin harus menunggu bertahun-tahun untuk merealisasikan keuntungan.
- Manajemen yang Memakan Waktu: Mengelola properti memerlukan waktu dan usaha, atau biaya tambahan jika menggunakan jasa manajemen properti.
Baca Juga: Bahlil: Belum Ada Investasi Asing Yang Masuk Di IKN
Investasi Deposito
Deposito merupakan instrumen investasi perbankan yang cukup populer karena menawarkan imbal balik berupa bunga dengan nominal diatas bunga tabungan.
Kelebihan:
- Keamanan: Deposito adalah salah satu bentuk investasi paling aman karena dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
- Pendapatan Tetap: Memberikan bunga tetap yang dibayarkan secara berkala, sehingga cocok untuk investor yang mencari pendapatan yang stabil dan terprediksi.
- Likuiditas Terbatas: Meski tidak secepat saham, deposito masih lebih likuid dibandingkan properti karena dapat dicairkan setelah jangka waktu tertentu.
Kekurangan:
- Pengembalian Rendah: Tingkat pengembalian biasanya lebih rendah dibandingkan dengan saham atau properti, sehingga kurang cocok untuk pertumbuhan jangka panjang yang agresif.
- Tidak Fleksibel: Uang yang diinvestasikan tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo tanpa penalti, yang membatasi fleksibilitas investor.
- Hedge Inflasi yang Lemah: Bunga deposito mungkin tidak selalu mengimbangi tingkat inflasi, sehingga daya beli bisa menurun dari waktu ke waktu.
(DN-Kabs)
Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News