Kunjungan Paus Fransiskus Memperkuat Karakter Bangsa dan Memperkokoh Kebhinekaan

oleh -0 Dilihat
paus
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat Menegaskan kunjungan Paus Fransiskus menjadi momentum untuk menjaga toleransi dan kebhinekaan bangsa Indonesia (Foto: IG/lestarimoerdijat)

Jakarta – Kedatangan Paus Fransiskus, pemimpin Katolik dunia, ke Indonesia merupakan peristiwa bersejarah yang diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk memperkokoh nilai-nilai toleransi antaragama dan masyarakat di tanah air.Kunjungan Paus Fransiskus Memperkuat Karakter Bangsa dan Memperkokoh Kebhinekaan

Momen ini bukan hanya tentang kunjungan seorang tokoh agama, tetapi lebih jauh lagi sebagai upaya menyebarkan semangat persatuan dan kesatuan kepada bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menegaskan pentingnya memanfaatkan kunjungan Paus Fransiskus ini untuk membangun dan memperkuat karakter bangsa, terutama dalam hal toleransi dan kebhinekaan.

“Kedatangan pemimpin Katolik dunia, Paus Fransiskus, ke Indonesia merupakan momentum penting untuk memperkokoh nilai-nilai toleransi dan kebhinekaan yang kita miliki, sebagai bagian dari proses pembangunan karakter setiap anak bangsa,” ujar Lestari dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (5/9).

Menurut Lestari, toleransi, kebhinekaan, dan persatuan merupakan pilar-pilar utama yang sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan di Indonesia, yang kaya akan keragaman ras, suku, agama, dan adat istiadat.

Dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua MPR RI yang bertanggung jawab atas penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah, Lestari secara konsisten menanamkan nilai-nilai kebangsaan melalui kegiatan Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan di berbagai wilayah Indonesia.

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Merauke, Papua Selatan, pada Selasa (3/9), di hadapan para mahasiswa dan generasi muda, Lestari—yang akrab disapa Rerie—menekankan pentingnya menjaga keutuhan bangsa.

“Menjaga persatuan adalah kunci dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada,” kata Rerie. Di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (5/9), secara virtual Rerie kembali mengajak generasi muda untuk mewaspadai potensi perpecahan dengan selalu mengedepankan nilai-nilai persatuan.

Baca Juga: Partai NasDem Usulkan Kombinasi Sistem Pemilu Terbuka dan Tertutup

Upaya penanaman nilai-nilai kebangsaan ini juga dilakukan Rerie kepada komunitas perempuan di Jakarta dan masyarakat Woleng di Minahasa Selatan, melalui kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan penerapan nilai-nilai Empat Konsensus Kebangsaan, yang meliputi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Lestari percaya bahwa kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia harus menjadi kesempatan bagi setiap anak bangsa untuk kembali memupuk semangat toleransi, kebhinekaan, dan persatuan yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa. Ia berharap kunjungan ini dapat menjadi pengingat bagi semua pihak untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai yang menjadi dasar negara kita.

Sebagai anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah, Lestari juga mengungkapkan harapannya agar kesederhanaan yang ditunjukkan oleh Paus Fransiskus selama kunjungannya di Indonesia dapat menjadi teladan bagi para tokoh dan pemimpin bangsa dalam keseharian.

Kedatangan Paus Fransiskus kali ini adalah yang pertama setelah 35 tahun sejak kunjungan terakhir pemimpin tertinggi umat Katolik di Jakarta, dan diharapkan membawa inspirasi bagi banyak orang.

Selain itu, Lestari yang juga merupakan Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, berharap kunjungan Paus Fransiskus dapat menyebarkan semangat dan nilai-nilai toleransi serta persatuan yang dimiliki bangsa Indonesia kepada berbagai negara di dunia, khususnya yang sedang menghadapi konflik.

“Dengan mengedepankan semangat toleransi, kebhinekaan, dan persatuan, setiap potensi yang dimiliki anak bangsa dapat dimaksimalkan untuk menjawab berbagai tantangan dalam proses pembangunan,” tegas Rerie.

Kedatangan Paus Fransiskus tidak hanya menjadi momentum bagi umat Katolik, tetapi juga menjadi panggilan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk memperkuat persaudaraan, menghormati perbedaan, dan bekerja sama demi kemajuan bersama.

Ini adalah saat yang tepat untuk mengingatkan diri kita semua tentang pentingnya menjaga toleransi dan kedamaian, baik di dalam negeri maupun dalam hubungan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

(DN-Kabs)

Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.