Jakarta – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menegaskan bahwa rumah sakit di Gaza harus menjadi tempat yang aman untuk menjamin keselamatan dan perlindungan manusia.
Juru bicara ICRC, Mohammed Hamayel, menekankan nyawa pasien, dokter, paramedis, dan pengemudi ambulans tidak boleh dalam bahaya.
Pernyataan ini disampaikan setelah pasukan pendudukan Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jenin, Tubas, dan Tulkarm pada Rabu (28/8) dini hari.
Serangan ini mengakibatkan sembilan orang tewas dan 11 lainnya terluka, serta menyebabkan kerusakan luas pada infrastruktur dan properti warga.
Pasukan pendudukan juga memberlakukan pengepungan terhadap kota-kota Jenin, Tubas, dan Tulkarm, dengan sengaja menghambat pergerakan personel medis dan ambulans.
Selain itu, pasukan Israel mencegah tim ambulans mencapai korban dengan memblokir semua jalan menuju Rumah Sakit Ibn Sina, Rumah Sakit Pemerintah Martir Khalil Suleiman, dan markas Palang Merah serta Persatuan Sahabat Pasien.
Baca Juga: WHO: Gaza Berada Dalam Ancaman dan Risiko Tinggi Penyakit Polio
Desakan untuk Perlindungan Medis di Bawah Hukum Internasional
Hamayel menegaskan bahwa nyawa personel medis tidak boleh terancam saat mereka mencoba menyelamatkan orang lain. “Rumah sakit harus dilindungi sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional,” tegasnya.
Ia juga menunjukkan bahwa perintah evakuasi terhadap rumah sakit adalah masalah yang kompleks dan sulit, terutama bagi pasien yang membutuhkan perawatan dan mereka yang tidak mampu bergerak.
Hamayel menambahkan bahwa semua pihak harus memfasilitasi akses ke pusat medis dan kesehatan terlepas dari situasi yang ada. Sementara itu, Kementerian Kesehatan dalam pernyataan pers hari ini telah memperingatkan dampak dari pengepungan rumah sakit di Jenin dan Tulkarm oleh pasukan pendudukan.
Saat ini, puluhan pasien sedang dirawat di rumah sakit pemerintah, sipil, dan swasta di Jenin.
ICRC menyerukan kepada komunitas internasional dan Palang Merah untuk segera campur tangan guna melindungi institusi medis dan personel yang bekerja di daerah konflik tersebut.
(DN-Kabs)
Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News
