Polda Metro Jaya Tangkap Pelaku Penyebar Video Porno Anak: Waspada Ancaman Kejahatan Siber pada Anak

oleh -0 Dilihat
Polda Metro Jaya
Pelaku penyebaran video porno ditangkap polisi.(DN-P)

Jakarta – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap seorang pria berinisial AY (26) yang diduga menyebarkan video porno anak di bawah umur melalui media sosial. Penangkapan ini dilakukan di rumah pelaku di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat. Kasus ini menjadi peringatan bagi orang tua dan masyarakat tentang bahaya kejahatan siber yang mengancam anak-anak.

AY diduga melakukan pemerasan terhadap seorang anak berusia 12 tahun dengan cara memanfaatkan media sosial. Modusnya dimulai dengan menghubungi korban melalui aplikasi Telegram dan kemudian berlanjut ke komunikasi melalui WhatsApp. Pelaku menawarkan sejumlah uang kepada korban dengan syarat harus membuka pakaian saat video call. Tanpa sepengetahuan korban, pelaku merekam video tersebut dan menggunakannya untuk memeras korban agar melayani keinginannya selama setahun. Jika korban menolak, pelaku mengancam akan menyebarkan video tersebut di media sosial.

“Total 59 video, yang masing-masing melibatkan 59 orang yang berbeda,” ujar Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Senin (26/08/2024).

Baca juga: Polda Metro Jaya Tangkap Pencuri Belasan HP di Dua Lokasi Berbeda

Lebih lanjut Ade Safri menjelaskan, setidaknya ada 15 video porno dengan pemeran orang dewasa. File video porno itu disimpan dalam delapan e-mail milik YA.

“Terdiri dari video bermuatan asusila yang diduga melibatkan anak di bawah umur sebanyak 44 video. Dan video bermuatan asusila yang melibatkan orang dewasa sebanyak 15 video,” tuturnya.

Ketika korban menolak memenuhi tuntutan pelaku, AY benar-benar menyebarkan video tersebut di akun Instagram. Dalam penggeledahan di rumah pelaku, polisi menemukan 44 video porno anak dan 15 video porno dewasa di ponsel milik pelaku. Pelaku kini ditahan di Polda Metro Jaya untuk proses hukum lebih lanjut.

Edukasi dan Pencegahan: Peran Penting Orang Tua dan Masyarakat

Kasus ini menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mengawasi aktivitas online anak-anak mereka. Dunia maya, meskipun menawarkan banyak manfaat, juga penuh dengan ancaman yang serius. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu berkomunikasi dengan anak-anak mereka tentang bahaya berbagi informasi pribadi dan melakukan interaksi yang tidak pantas secara online.

Baca juga: Polda Metro Jaya Pulangkan 300 Demonstran yang Diamankan, 19 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka

Selain itu, orang tua disarankan untuk menggunakan fitur pengaturan privasi dan keamanan pada perangkat dan aplikasi yang digunakan anak-anak. Edukasi mengenai ancaman siber juga perlu ditanamkan sejak dini, agar anak-anak memiliki kesadaran untuk melindungi diri dari predator online.

Masyarakat luas juga harus berperan aktif dalam melaporkan aktivitas mencurigakan dan membantu menyebarkan kesadaran tentang bahaya yang ada di dunia maya. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak di era digital ini.

Kejahatan siber yang menargetkan anak-anak adalah ancaman serius yang memerlukan perhatian dari semua pihak, mulai dari orang tua, pendidik, hingga pemerintah. (DN-P)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.