Perkumpulan Notaris Kelompencapir Gelar Diskusi Ke-55, Angkat Tema ‘Film Sebagai Jaminan Pembiayaan Perbankan’

oleh -0 Dilihat
Pembukaan acara diskusi kelompok Notaris Kelompencapir di Hotel Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis (22/08/2024).
Pembukaan acara diskusi kelompok Notaris Kelompencapir di Hotel Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis (22/08/2024).

Jakarta- Perkumpulan Notaris yang tergabung dalam Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pemirsa (Kelompencapir) menggelar diskusi yang ke-55 di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis (22/08/2024).

Adapun diskusi kali ini, mengangkat tema ‘Film Sebagai Jaminan Pembiayaan Perbankan’. Pada acara tersebut turut dihadiri Aktor legend Indonesia sekaligus Anggota Komisi X DPR RI, Rano Karno dan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI, Cahyo R. Muzhar.

Selain itu, diskusi tersebut juga turut mengundang sejumlah tokoh perfilman dan pihak perbankan serta sejumlah Notaris.

Kelompencapir Founder, Dr. Dewi Tenty mengatakan, industri film sebagai lokomotif industri kreatif masih banyak memiliki pekerjaan rumah. Negara harus hadir dan berperan aktif dalam mengatur dan mengembangkan industri perfiman.

“Pemerintah harus aktif ikut terlibat dalam mengembangkan industri film. Industri ini tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri tanpa ada intervensi kebijakan,” kata Dewi.

Sementara itu Ditjen AHU Kemenkumham, Cahyo R. Muzhar menyebut, pemerintah sangat mengapresiasi langkah yang telah dilakukan notaris profesional yang telah berkontribusi dalam dunia perfilman Indonesia.

“Sesuatu yang kementerian sangat apresiasi, karena apa yang dilakukan Notarsi profesional ini adalah sesuatu yang berkontribusi kepada dunia kenotariatan dan lebih luas lagi juga dalam rangkaian bisnis dan khusus untuk film sebagai jaminan, khususnya untuk kepentingan pembiayaan,” kata Cahyo saat diwawancarai di lokasi.

Menurutnya, bisnis pada dunia perfilman tersebut merupakan terobosan yang menjanjikan.

“Artinya, film itu dapat dijadikan sebagai obyek, mana sebetulnya film itu kan adalah suatu karya, karya seni. Sekarang kalau kita lihat yang namanya karya seni lukisan, patung, itu kan dapat dijadikan jaminan. Tapi kita perlu tentunya mempersiapkan infrastrukturnya. Nah ini film ini merupakan suatu terobosan yang harus kita apresiasi.
Tinggal nanti bagaimana dibuat pengaturan,” ungkapnya.

Di momen yang sama aktor legenda Indonesia, Rano Karno mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar para Notaris pada Kelompencapir.

“Oh acara ini bagus dong, minimal buat brainstorming. Mudah-mudahan ini menjadi masukan dan wawasan,” ungkapnya. (Ilham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.