Penambangan Emas Tradisional Masih Banyak Dilakukan di Beberapa Daerah, Ternyata Ada Dampak Negatifnya!

oleh -0 Dilihat
Penambangan Emas Tradisional
Penambangan emas tradisional merupakan praktik yang telah lama dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, seringkali oleh masyarakat lokal sebagai cara untuk mendapatkan penghasilan.

Diskursusnet- Penambangan emas tradisional merupakan praktik yang telah lama dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, seringkali oleh masyarakat lokal sebagai cara untuk mendapatkan penghasilan. Kegiatan ini dilakukan dengan metode yang relatif sederhana dan dengan peralatan yang minim, berbeda dengan operasi penambangan besar yang menggunakan teknologi canggih dan peralatan besar.

Metode Penambangan

Penambangan emas tradisional biasanya menggunakan teknik seperti:
– Penyaringan
Menggunakan nampan atau alat sederhana lainnya untuk menyaring pasir dan kerikil di sungai demi mendapatkan butiran emas.

– Penggalian
Menggali tanah atau batuan yang mengandung emas di daerah aluvial (sungai atau dataran banjir) dengan menggunakan cangkul dan sekop.

– Pengolahan dengan Merkuri
Penambang sering menggunakan merkuri untuk mengolah bijih emas dan memisahkan emas dari mineral lain, meskipun praktik ini sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Lokasi
Penambangan emas tradisional di Indonesia umumnya terjadi di daerah-daerah yang memiliki sejarah kandungan mineral emas, seperti di Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, dan Papua. Kegiatan ini sering terjadi di sekitar sungai besar atau di daerah pegunungan dimana deposit emas aluvial dapat ditemukan.

tjt

Isu dan Tantangan

Penambangan emas tradisional menghadapi banyak tantangan, termasuk:
– Masalah Kesehatan
Penggunaan merkuri dan paparan debu tanpa perlindungan yang memadai dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk keracunan merkuri, penyakit paru-paru, dan masalah kesehatan lainnya.

– Dampak Lingkungan
Penambangan ini sering menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti deforestasi, erosi tanah, pencemaran sungai, dan penggangguan habitat lokal.

– Masalah Hukum
Kegiatan penambangan emas tradisional sering kali beroperasi di zona abu-abu hukum, menghadapi risiko dari regulasi pemerintah yang bisa mengharuskan penambangan ilegal untuk dihentikan.

– Konflik Sosial
Penambangan emas tradisional bisa menyebabkan konflik dengan perusahaan penambangan besar dan konflik antar masyarakat lokal karena kompetisi atas akses ke lahan dan sumber daya.

Upaya Pengaturan dan Pengembangan

Pemerintah dan berbagai NGO telah berusaha mengatur dan mengurangi dampak negatif dari penambangan emas tradisional dengan:
– Pelatihan dan Edukasi
Memberikan pelatihan kepada penambang tentang teknik penambangan yang lebih aman dan ramah lingkungan.

yuk7

– Penggantian Merkuri
Mendorong penggunaan teknologi alternatif yang tidak melibatkan merkuri, seperti metode gravitasi atau teknik pengolahan lainnya yang lebih aman.

– Integrasi ke Ekonomi Formal
Membantu penambang tradisional mendapatkan akses ke pasar yang legal dan menguntungkan, serta memastikan mereka memiliki izin dan akses yang tepat.

Penambangan emas tradisional adalah bagian dari warisan dan kebutuhan ekonomi banyak komunitas di Indonesia, tetapi memerlukan pendekatan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab untuk mengurangi dampak buruknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil emas yang signifikan di dunia, dengan beberapa daerah khususnya menjadi pusat penambangan emas utama.

Daerah penghasil emas terbesar di Indonesia

1. Papua
Papua adalah lokasi dari salah satu tambang emas terbesar di dunia, yaitu Tambang Grasberg yang terletak di distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Tambang ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia dan merupakan sumber penting produksi emas, perak, dan tembaga. Tambang Grasberg terkenal dengan sistem penambangan terbuka dan operasi bawah tanahnya yang besar.

unnamed file 4

2. Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah juga memiliki cadangan emas yang signifikan, terutama di daerah Kelian di Kabupaten Kutai Barat. Meskipun tambang emas Kelian telah ditutup, wilayah ini sebelumnya merupakan salah satu produsen emas terbesar di Indonesia.

3. Sulawesi Utara
Tambang emas di Toka Tindung, Sulawesi Utara, adalah salah satu produsen emas utama di Indonesia. Tambang ini dikelola oleh PT Archi Indonesia, dan wilayah ini telah lama diketahui memiliki potensi mineral yang tinggi, termasuk emas.

4. Jawa Barat
Di Jawa Barat, tambang emas Pongkor yang dikelola oleh PT Aneka Tambang (Antam) telah beroperasi selama beberapa dekade dan terus menjadi salah satu kontributor utama produksi emas di Indonesia.

5. Sumatra Utara
Sumatra Utara juga menjadi rumah bagi tambang emas Martabe di Batang Toru, Tapanuli Selatan. Tambang ini dikelola oleh PT Agincourt Resources dan merupakan salah satu tambang emas terbesar di Indonesia, dengan produksi yang signifikan.

6. Nusa Tenggara Barat
Tambang Batu Hijau di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, juga merupakan salah satu tambang emas besar di Indonesia. Tambang ini, yang juga menghasilkan tembaga, dioperasikan oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

Produksi emas di Indonesia melibatkan tantangan lingkungan dan sosial yang signifikan, termasuk masalah pengelolaan limbah, konflik dengan masyarakat lokal, dan dampak pada ekosistem. Pendekatan berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap penambangan emas menjadi kunci dalam mengelola sumber daya ini di masa depan.(Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.