Diskursus Network – Kasur kardus yang disediakan untuk atlet di wisma Olimpiade Paris 2024 bukan hanya mencuri perhatian karena inovasinya yang ramah lingkungan, tetapi juga memicu perdebatan tentang penggunaannya untuk mengatasi isu seks bebas di kalangan atlet.
Kasur kardus pertama kali diperkenalkan pada Olimpiade Tokyo 2020. Awalnya, ide ini lahir sebagai solusi untuk menciptakan tempat tidur yang dapat didaur ulang dan mendukung prinsip-prinsip keberlanjutan. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul rumor bahwa kasur ini dirancang sebagai “kasur anti-seks” untuk mencegah atlet melakukan hubungan intim di wisma atlet.
Kontroversi Kasur Kardus Anti Seks Bebas
Isu seks bebas di kalangan atlet selama Olimpiade telah menjadi topik perbincangan dalam beberapa dekade terakhir. Dengan ribuan atlet muda dari seluruh dunia berkumpul di satu tempat, muncul kekhawatiran tentang meningkatnya aktivitas seksual selama perhelatan olahraga internasional ini.
Baca juga: Viral, Kasur Kardus Kembali Jadi Perbincangan Menjelang Olimpiade Paris 2024
Kasur kardus, dengan desainnya yang sederhana dan kuat, dianggap oleh beberapa pihak sebagai upaya untuk membatasi ruang gerak dan kenyamanan dalam melakukan aktivitas seksual. Namun, hal ini dibantah oleh banyak atlet dan pihak penyelenggara. Atlet seperti Tom Daley dari Britania Raya telah membagikan video yang menunjukkan kekuatan kasur kardus tersebut, sekaligus membantah rumor bahwa kasur ini mudah rusak atau tidak nyaman.
Terlepas dari kontroversi tersebut, kasur kardus tetap menawarkan berbagai manfaat signifikan, baik dari segi lingkungan maupun kenyamanan bagi para atlet.
- Keberlanjutan Lingkungan: Bahan kardus yang digunakan dalam kasur ini sepenuhnya dapat didaur ulang, membantu mengurangi limbah yang biasanya dihasilkan dari tempat tidur konvensional. Ini adalah langkah maju dalam upaya Olimpiade untuk menjadi lebih ramah lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap planet ini.
- Kekuatan dan Ketahanan: Meski terbuat dari kardus, kasur ini terbukti sangat kuat dan tahan lama. Sejumlah atlet telah menguji kekuatannya dengan melompat dan berguling di atasnya, membuktikan bahwa kasur ini bisa menahan tekanan tinggi tanpa masalah.
- Kenyamanan: Desain kasur yang dapat disesuaikan membuatnya sangat nyaman bagi para atlet. Mereka dapat mengatur kekencangan matras sesuai kebutuhan mereka, memastikan tidur yang nyenyak dan pemulihan optimal setelah latihan atau kompetisi.
- Penghematan Biaya: Produksi kasur kardus lebih ekonomis dibandingkan dengan kasur konvensional. Selain itu, dengan bahan yang mudah didaur ulang, biaya untuk pengelolaan limbah juga berkurang.
Pihak penyelenggara Olimpiade Paris 2024 menegaskan bahwa tujuan utama dari penggunaan kasur kardus adalah untuk mendukung keberlanjutan dan tidak ada hubungannya dengan upaya membatasi aktivitas seksual para atlet. Kasur ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan dukungan yang cukup bagi para atlet sambil meminimalkan dampak lingkungan.
Baca juga: Timnas Indonesia Berangkat Langsung ke Prancis untuk Persiapan Play Off Olimpiade Paris
Menurut informasi dari media sosial resmi Olimpiade, kasur ini ‘sustainable’ dan seluruh bahan pembuatannya berasal dari Prancis. Tempat tidur kasur tersebut terdiri dari tiga modul yang memungkinkan atlet untuk memilih kekencangan kasur sesuai kebutuhan mereka. Rangkanya juga dapat diperpanjang sesuai dengan ukuran tubuh atlet dan akan didaur ulang setelah Olimpiade selesai.
Kasur kardus di Olimpiade Paris 2024 adalah inovasi yang mencerminkan komitmen terhadap keberlanjutan dan ramah lingkungan. Meskipun sempat menimbulkan kontroversi terkait isu seks bebas, fokus utama dari penggunaan kasur ini adalah untuk mendukung prinsip-prinsip keberlanjutan dan memberikan kenyamanan optimal bagi para atlet. Dengan desain yang dapat disesuaikan dan bahan yang dapat didaur ulang, kasur kardus ini memberikan solusi yang praktis dan ramah lingkungan dalam mendukung kesuksesan perhelatan olahraga internasional ini.(DN)
Baca informasi menarik lainnya di Google Berita
