Jakarta- Presiden Joko Widodo menanggapi soal Indeks Demokrasi yang terus turun di era kepemimpinannya. Jokowi menyebut jika saat pemilu lalu berjalan dengan baik, berjalan dengan demokratis, dan setiap orang yang mau berserikat, berpendapat tidak dihambat.
Bahkan, orang nomor satu di Indonesia ini mengatakan jika setiap hari presiden bahkan dibully.
“tiap hari orang memaki-maki presiden juga kita dengar. orang membuly terus kita dengar. Kalau mau mengkritik hampir lah tiap detik ada terus” jawabnya.
Sebelumnya, Economist Intelligence Unit (EIU) mencatat skor Indeks Demokrasi 2023 Indonesia sebesar 6,53. Angka tersebut turun dari 2022 yang kala itu sebesar 6,71.
Ada lima indikator yang menyusun penilaian Indeks Demokrasi 2023. Indikator dengan skor tertinggi yang diperoleh Indonesia adalah proses pemilu dan pluralisme Indonesia, yaitu 7,92.
Adapun indikator lainnya adalah fungsi pemerintahan (7,86), partisipasi politik (7,22), kebebasan sipil (5,29), dan budaya politik (4,38). Penurunan yang dialami Indonesia hanya terjadi pada kebebasan sipil, sedangkan empat lainnya masih sama dengan tahun sebelumnya.
EIU mencatat skor indikator kebebasan sipil Indonesia pada indeks tahun lalu sebesar 6,18. (Red DN)
