Jakarta – Negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakanbersedia untuk mendukung dan memberikan donasi kepada United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), sebuah lembaga PBB yang secara khusus menangani masalah pengungsi Palestina.
Dukungan ini muncul setelah beberapa negara donor menghentikan aliran dana menyusul tuduhan Israel yang menganggap lembaga tersebut berpihak kepada gerakan Hamas.
Indonesia menyampaikan komitmennya memberi donasi dalam Konferensi Janji UNRWA di Markas PBB di New York pada Jumat (12 Juli).
Indonesia mengumumkan peningkatan kontribusi sukarela reguler sebesar 1,2 juta dolar AS per tahun mulai 2024 dan hibah sebesar 2 juta dolar AS untuk membantu memenuhi kebutuhan dalam UNRWA Flash Appeal April-Desember 2024.
“Dukungan ini untuk membantu memenuhi kebutuhan dalam UNRWA Flash Appeal April-Desember 2024,” dikutip dari situs Kemlu.go.id.
Indonesia juga menyampaikan komitmen untuk mengupayakan pendanaan inovatif bagi UNRWA, termasuk pelibatan masyarakat Indonesia melalui penjajakan kemitraan dengan lembaga pengelola zakat. Hal ini diutarakan oleh Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Duta Besar Arrmanatha Nasir.
Saat ini UNRWA melakukan penjaringan kontribusi keuangan tambahan untuk mendukung perannya menjalankan mandatnya, memberikan pelayanan, dan perlindungan terhadap pengungsi Palestina.
Baca Juga: Zionis Israel Kembali Bombardir Gaza, Sebabkan 90 Orang Tewas dan Ratusan Terluka
Tidak hanya Indonesia, dalam kesempatan tersebut Malaysia juga mengumumkan kontribusi tambahan sebesar 1 juta dolar AS kepada UNRWA, meningkatkan total kontribusi Malaysia menjadi 5,2 juta dolar AS sejak November 2023.
Selain itu, Malaysia berkomitmen untuk memberikan 200 ribu dolar AS setiap tahun kepada UNRWA dari tahun 2021 hingga 2025.
“Malaysia berdedikasi untuk mendukung UNRWA dan berkolaborasi dengan PBB serta pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan kelanjutan pengiriman bantuan kemanusiaan penting kepada rakyat Palestina,” tegas Kementerian Luar Negeri Malaysia.
Kontribusi Malaysia melalui Dana Perwalian Kemanusiaan untuk Rakyat Palestina (AAKRP) mencakup bantuan medis, bantuan makanan, peningkatan sanitasi, pengelolaan kebersihan air, pasokan air bersih, dan peningkatan fasilitas medis bagi warga Palestina.
UNRWA didirikan setelah Tragedi Nakba Palestina tahun 1948 dan kehadirannya yang terus-menerus menggarisbawahi masih adanya permasalahan yang belum terselesaikan akibat perjuangan tersebut.
Warga Palestina yang terpaksa mengungsi pada tahun 1948 serta agresi Israel berikutnya tetap menjadi pengungsi bersama keturunan mereka.
Penetapan hukum ini, yang didukung oleh keberadaan UNRWA dan operasi yang sedang berjalan, menyiratkan hak untuk kembali berdasarkan hukum internasional. (DN-Kabs)
Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News
