Dedi Mulyadi Dampingi Keluarga Hadi Saputro Laporkan Dugaan Kesaksian Palsu ke Bareskrim Polri

oleh -0 Dilihat
Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi saat diwawancarai di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, pada Selasa (25/06/2024). (Ilham)

Jakarta – Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi, mendampingi keluarga Hadi Saputro dalam melaporkan dugaan kesaksian palsu ke Bareskrim Polri. Hadi Saputro merupakan salah satu dari tujuh terpidana hukuman seumur hidup yang saat ini masih menjalani masa tahanan.

“Saya mengantar keluarga Hadi Saputro yang sudah memberikan kuasa kepada teman-teman Peradi dan ibunya, Ibu Humaina, yang berasal dari Karya Bakti, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon,” ujar Dedi Mulyadi di Bareskrim Polri, Rabu (17/07/2024).

Dedi menjelaskan bahwa Hadi Saputro bersama enam terpidana lainnya akan mengajukan peninjauan kembali (PK) atas kasus mereka. “Pengajuan PK ini tidak bisa sembarangan, kita harus mengumpulkan bukti yang cukup sehingga mereka bisa terbebas dari penjara,” tambahnya.

Sebelumnya, keluarga Hadi Saputro telah melaporkan dugaan kesaksian palsu dari beberapa saksi, termasuk Pak RT Pasren dan anaknya Abdul Kahfi, serta saksi lainnya Aep dan Dede. Kini, mereka akan melaporkan Iptu Rudiana atas dugaan yang sama.

“Ini laporan ketiga kami, dengan harapan agar Bareskrim segera memproses laporan ini sehingga kami memiliki landasan yang cukup untuk mengajukan PK dan membebaskan ketujuh terpidana yang mendapatkan hukuman seumur hidup,” jelas Dedi.

Kuasa hukum terpidana, yang diwakili oleh Asido Kuta Barat, Ketua PBH Pusat, dan tim kuasa hukum lainnya juga hadir dalam kesempatan tersebut. “Kami kuasa hukum dari enam terpidana akan melaporkan Iptu Rudiana terkait apa yang dialami klien kami pada tahun 2016. Saat ini, kami hadir dengan tim lengkap sekitar 25 orang,” kata Asido.

Baca juga: Siswandi Adi Bekup RT Pasren: Lagu untuk Jawab Tuduhan Keterangan Palsu Terkait Kasus Vina

Asido juga menjelaskan bahwa laporan ini bukan hanya tentang kesaksian palsu tetapi juga mengenai isu penganiayaan, penyiksaan, dan penekanan secara psikis yang dialami oleh para terpidana. “Kami memiliki saksi dan bukti-bukti yang mendukung laporan ini,” tambahnya.

Eduardo Pereira, pelatih Timor Leste, menyatakan bahwa timnya siap bertanding meskipun persiapan mereka kurang optimal. “Kami berterima kasih kepada tuan rumah Indonesia yang telah menerima kami. Persiapan kami mungkin kurang baik, tetapi kami siap bertarung di Piala AFF U-19 ini,” ujar Eduardo.

Dedi Mulyadi juga meminta agar para terpidana dikembalikan ke lapas asal mereka di Cirebon untuk meringankan beban keluarga. “Persoalan dengan Bandung sudah selesai, tidak ada alasan lagi untuk tidak mengembalikan mereka ke Cirebon. Ini penting untuk mengurangi beban ekonomi keluarga mereka,” tegas Dedi.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi juga menekankan pentingnya aspek sosial dalam penanganan kasus ini. “Keluarga para terpidana sudah tidak punya kemampuan apapun dan berhenti bekerja. Setiap hari harus pergi ke Bandung dengan biaya yang besar. Bantuan dari Peradi sangat membantu, tetapi ke depan kita harus meringankan beban mereka dengan mengembalikan para terpidana ke Cirebon,” tutupnya.(DN)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.