Puasa Asyura dan Momen Bersejarah yang Penuh Makna dalam Islam

oleh -0 Dilihat
Puasa islam
Rasulullah Muhammad SAW Menganjurnya Umatnya Berpuasa 9 dan 10 Muharam Karena Banyak Peristiwa Besar Terjadi Pada 10 Muharram

Jakarta  – Bagi umat Islam 10 Muharram atau yang dikenal sebagai Hari Asyura, memiliki tempat istimewa, banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Salah satu peristiwa yang paling dikenal pada 10 Muharram adalah penyelamatan Nabi Musa AS dan Bani Israel dari kejaran Fir’aun.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menceritakan bagaimana Nabi Musa AS memimpin Bani Israel keluar dari Mesir, melewati Laut Merah yang terbelah dengan mukjizatnya, sementara Fir’aun dan pasukannya tenggelam saat mengejar.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا يَعْنِي عَاشُورَاءَ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ وَهُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ فَقَالَ أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika tiba di Madinah, Beliau mendapatkan mereka (orang Yahudi) malaksanakan shaum hari ‘Asyura (10 Muharam) dan mereka berkata; “Ini adalah hari raya, yaitu hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fir’aun. Lalu Nabi Musa ‘Alaihissalam mempuasainya sebagai wujud syukur kepada Allah”. (HR. Bukhari).

Selain itu, pada tanggal 10 Muharram, Nabi Yunus AS dan pengikutnya dikatakan selamat dari banjir besar. Kisah ini menggambarkan kekuatan iman dan ketaatan kepada Allah SWT, serta rahmat-Nya yang menyelamatkan mereka yang taat.

Baca Juga:  Jangan Pelit, Ini 7 Keutamaan dan Pahala Memberi Makan Orang yang Berpuasa 

Peristiwa lain yang dianggap penting adalah bahwa Nabi Ibrahim AS selamat dari api yang dinyalakan oleh Raja Namrud untuk membakarnya, Nabi Yunus AS yang selamat dari dalam perut ikan, diampuni dosa Nabi Adam AS, dan Nabi Yusuf AS yang dibebaskan dari penjara karena fitnah.

Hari Asyura juga memiliki makna khusus dalam kisah Nabi Muhammad SAW. Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di kota Madinah, beliau mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, disebutkan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau mendapatkan orang Yahudi melaksanakan puasa pada hari Asyura.

Mereka berkata bahwa hari itu adalah hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fir’aun, sehingga Nabi Musa AS berpuasa sebagai wujud syukur kepada Allah. Maka, Rasulullah SAW bersabda,

“Akulah yang lebih utama (dekat) terhadap Musa dibanding kalian.” Beliau pun berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa juga. (HR. Bukhari).

Sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan, Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat untuk mengerjakan puasa Asyura.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada hari kesembilan dan kesebelas bulan Muharram, yang dikenal dengan puasa Tasu’a, untuk membedakan ibadah puasa umat Islam dari puasa kaum Yahudi.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas, Rasulullah SAW bersabda,

“Jika aku masih hidup hingga tahun depan, pasti aku akan berpuasa pada hari kesembilan.” (HR. Muslim). Dijelaskan juga dalam riwayat Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, “Puasalah pada hari Asyura dan bedakanlah diri kalian dengan kaum Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau setelahnya.” (HR. Muslim).

Hari Asyura merupakan momen penting dengan berbagai peristiwa bersejarah yang memberikan makna mendalam bagi umat Islam, menjadi pengingat akan kekuatan iman dan ketaatan kepada Allah SWT serta rahmat-Nya yang tak terhingga. (DN-Kabs)

Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.