Diskursus Network – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah momen penting bagi siswa baru untuk memulai perjalanan mereka di sekolah. Ini adalah waktu di mana mereka mengenal teman-teman baru, memahami lingkungan sekolah, dan membangun hubungan yang baik dengan guru dan kakak kelas.
Untuk membuat MPLS menjadi pengalaman yang menyenangkan dan tak terlupakan, panitia MPLS dan kakak-kakak OSIS perlu menyiapkan berbagai aktivitas ice breaking yang seru dan penuh semangat. Berikut adalah ide-ide ice breaking yang bisa dijadikan referensi untuk MPLS 2024:
1. Kartu Unik
Setiap peserta menulis fakta unik tentang diri mereka di sebuah kartu. Kartu-kartu tersebut dikocok dan dibagikan kembali. Peserta harus menemukan pemilik asli dari kartu yang mereka terima. Kegiatan ini membantu peserta mengenal satu sama lain lebih dalam dan mempererat hubungan antar peserta.
2. Tebak Gaya
Peserta dibagi dalam kelompok kecil. Satu orang dari setiap kelompok harus memperagakan gaya atau profesi tertentu tanpa bicara, sementara anggota kelompok lainnya harus menebak gerakan tersebut. Tebak Gaya mengasah kreativitas dan kemampuan berkomunikasi non-verbal.
3. Bola Nama
Peserta MPLS membentuk lingkaran dan melempar bola sambil menyebutkan nama mereka. Penerima bola harus mengingat dan menyebutkan nama pelempar sebelum melempar ke orang lain. Jika ada yang lupa nama, permainan diulang hingga semua peserta saling mengenal. Kegiatan ini membantu mencairkan suasana dan memastikan semua peserta mengenal satu sama lain.
4. Siapa Aku?
Setiap peserta mendapatkan kertas bertuliskan nama tokoh terkenal yang ditempel di punggung mereka. Mereka harus menebak identitas tokoh tersebut dengan bertanya pada teman-teman lainnya. Permainan ini melatih kemampuan bertanya dan mendengarkan, serta menambah pengetahuan peserta tentang tokoh-tokoh terkenal.
Baca juga: Tradisi dan Kewajiban Siswa Indonesia di Awal Tahun Pelajaran Baru
5. Puzzle Sekolah
Panitia menyiapkan gambar besar sekolah yang dipotong menjadi beberapa bagian seperti puzzle. Peserta MPLS harus bekerja sama menyusun kembali gambar tersebut. Selain menyenangkan, kegiatan ini memperkenalkan peserta pada fasilitas sekolah dengan cara yang menarik.
6. Tongkat Berbicara
Peserta duduk melingkar, dan sebuah tongkat diputar diiringi musik. Saat musik berhenti, peserta yang memegang tongkat harus memperkenalkan diri dan menceritakan hobinya. Tongkat Berbicara membuat suasana lebih akrab dan memberikan kesempatan bagi setiap peserta untuk berbicara.
7. Tangkap Jari
Peserta berdiri melingkar dengan tangan kanan menunjuk dan tangan kiri terbuka di samping. Saat aba-aba diberikan, mereka harus menangkap jari orang di samping mereka sambil menghindari jari mereka ditangkap. Tangkap Jari melatih konsentrasi dan refleks peserta.
8. Tebak Mimik Wajah
Satu peserta memperagakan emosi atau ekspresi tanpa suara, sementara peserta lainnya menebak. Permainan ini bisa dikombinasikan dengan tema pelajaran atau kegiatan sekolah untuk menambah keseruan. Tebak Mimik Wajah melatih peserta untuk memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah.
9. Kata Berantai
Peserta diminta membuat cerita bersama-sama dengan menyambung kata atau kalimat dari teman sebelumnya. Cerita bisa bertema tentang sekolah atau cita-cita mereka di masa depan. Kata Berantai mengasah kreativitas dan kerjasama tim.
10. Bingo Manusia
Setiap peserta mendapat kartu bingo berisi berbagai karakteristik seperti “suka membaca”, “mempunyai hewan peliharaan”, atau “pernah naik gunung”. Mereka harus mencari teman yang memiliki karakteristik tersebut dan mendapatkan tanda tangan mereka. Bingo Manusia mendorong interaksi dan mengenal karakteristik unik setiap peserta.
11. Jaring Laba-Laba
Peserta duduk melingkar dan diberikan bola benang. Satu peserta memulai dengan memegang ujung benang dan melemparkan bola benang ke peserta lain sambil menyebutkan nama dan satu hal tentang dirinya. Peserta berikutnya melakukan hal yang sama hingga terbentuk jaring benang yang menunjukkan keterhubungan antar peserta. Jaring Laba-Laba memperlihatkan secara visual bahwa semua peserta saling terhubung dan penting dalam kelompok.
12. Membuat Slogan Kelas
Peserta dibagi dalam kelompok kecil dan diminta membuat slogan atau yel-yel untuk kelompok mereka. Setiap kelompok kemudian mempresentasikan slogan mereka di depan yang lain. Aktivitas ini mengembangkan kreativitas, kerja sama tim, dan membangun semangat kelompok.
13. Misi Rahasia
Panitia memberikan misi rahasia kepada setiap peserta yang harus diselesaikan selama MPLS. Misalnya, “berteman dengan tiga orang baru” atau “menghafal nama 10 teman”. Misi ini memberikan tujuan khusus yang membuat peserta lebih aktif dan berinteraksi lebih banyak.
14. Menyusun Menara dari Sedotan
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan sedotan serta pita perekat. Tantangannya adalah membangun menara setinggi mungkin dalam waktu yang ditentukan. Menyusun Menara mengembangkan keterampilan berpikir kreatif dan kolaboratif serta memberikan pengalaman kerja tim yang menyenangkan.
15. Tantangan Berbisik
Peserta duduk melingkar, dan satu kalimat panjang dibisikkan dari satu peserta ke peserta lainnya hingga kembali ke orang pertama. Tantangan Berbisik menunjukkan pentingnya komunikasi yang jelas dan mendengarkan dengan baik, sering kali dengan hasil yang lucu karena pesan berubah selama perjalanan.
Dengan menerapkan ide-ide ice breaking ini, MPLS bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, penuh semangat, dan berkesan bagi siswa baru. Panitia dan kakak-kakak OSIS diharapkan bisa memberikan yang terbaik dalam menyambut adik-adik baru agar mereka merasa diterima dan nyaman di lingkungan sekolah yang baru.
Panitia MPLS dan kakak-kakak OSIS memiliki peran penting dalam menciptakan suasana yang positif dan menyenangkan bagi siswa baru. Persiapkan segala sesuatunya dengan baik, komunikasikan dengan jelas, dan pastikan semua peserta terlibat aktif dalam setiap kegiatan. Semangat dan energi positif dari panitia akan menular kepada peserta, membuat MPLS 2024 menjadi pengalaman yang tak terlupakan.(DN)
Baca informasi menarik lainnya di Google Berita
