Wartawan Jadi Korban Kekerasan oleh Oknum Ormas Pendukung Terpidana Syahrul Yasin Limpo, Lapor ke Polda Metro Jaya

oleh -0 Dilihat
Syahrul Yasin Limpo
Mantan menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo divonis 10 tahun penjara dan denda Rp300 juta ditambah uang pengganti sebesar Rp 14 miliar lebih

Jakarta – Seorang wartawan bernama Bodhiya Vimala menjadi korban kekerasan dan pengerusakan alat peliputan saat meliput sidang vonis kasus korupsi dengan terdakwa mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat, Kamis siang. Kejadian ini melibatkan tiga orang oknum organisasi massa (ormas) pendukung SYL, Kamis (11/07/2024).

Dalam sebuah video yang beredar, terlihat tiga orang oknum ormas berpakaian serba putih mengejar dan menyerang Bodhiya Vimala. Mereka menendang dan memukul wartawan tersebut hingga mengalami luka dan kerusakan pada alat peliputannya.

Tidak terima dengan perlakuan tersebut, Bodhiya yang didampingi beberapa rekannya, segera melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Jaya pada Kamis sore. Mereka membawa sejumlah barang bukti, termasuk rekaman video insiden dan alat peliputan yang rusak.

Menurut keterangan Bodhiya Vimala, insiden terjadi ketika ia sedang melaksanakan tugas meliput sidang vonis SYL. Setelah sidang selesai, para awak media bersiap untuk wawancara dengan SYL di depan pintu ruang persidangan. Namun, saat SYL hendak keluar, oknum ormas pendukungnya mulai mendorong para awak media, menyebabkan kekacauan yang berujung pada pemukulan dan pengerusakan alat peliputan.

Baca juga: Mantan Menteri Pertanian SYL Hadapi Babak Akhir Sidang Pemerasan

“Saya ke sini mau bikin laporan karena tadi ada tindakan kekerasan yang terjadi di PN Tipikor pas liputan vonis SYL. Tadi itu ada pemukulan dan penendangan dari massa pendukung SYL,” ujar Bodhiya di Mapolda Metro Jaya.

Ia menambahkan, “Kami sudah sepakat dengan ormas untuk membuka jalan saat SYL keluar, tapi mereka langsung mendesak dan mendorong, membuat situasi kacau. Banyak korban dari awak media lain, dan banyak alat peliputan yang rusak.”

Bodhiya juga menyebutkan bahwa ia memiliki rekaman video yang menunjukkan tiga orang oknum ormas yang melakukan pemukulan, serta alat-alat peliputan yang rusak akibat insiden tersebut.

Korban berharap agar pelaku kekerasan segera diproses hukum, sehingga kebebasan pers dan keselamatan wartawan dapat terjamin. Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya di lapangan.(DN)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.