Jakarta – Pada tanggal 2 Juli di Hathras, India bagian utara, hanya tersisa sandal jepit dan sepatu yang tersebar di tempat acara dan jalan sekitarnya sebagai tanda-tanda tragedi mengerikan yang terjadi.
Hujan telah menghapus hampir semua jejak kekacauan yang menewaskan 121 orang yang menghadiri pertemuan doa di distrik Hathras bersama dengan penceramah Hindu bernama Narayan Sakar Vishwa Hari alia Bhole Baba
Meskipun penyelenggara telah mendapat izin dari otoritas setempat untuk menampung 80.000 orang dalam pertemuan keagamaan berdurasi satu jam tersebut, sekitar 250.000 umat hadir di lokasi, yaitu sebuah sawah di desa Phulrai yang terletak di sebelah jalan raya.
Kerumunan besar ini menyebabkan desak-desakan ketika orang-orang berusaha untuk melihat sekilas sang guru flamboyan saat ia meninggalkan acara.
Manajemen kerumunan tetap menjadi tantangan di tengah pelaksanaan persyaratan keselamatan yang longgar, kata para ahli manajemen bencana.
Kepadatan yang berlebihan, ditambah dengan manajemen kerumunan yang buruk, menyebabkan jumlah korban menjadi tinggi.
Baca Juga: Ada Kuil Tikus di India, Isinya Ribuan Tikus yang Bebas Berkeliaran dan Diberi Makan
Hathras terletak di negara bagian Uttar Pradesh, sekitar 170 km tenggara ibu kota India, New Delhi.
Mereka mencatat bahwa tanggung jawab ada pada penyelenggara untuk memastikan keselamatan para peserta acara keagamaan. Mereka juga menunjuk pada kelalaian oleh polisi dan otoritas setempat.
Para ahli menekankan perlunya penerapan yang lebih ketat terhadap langkah-langkah keselamatan dalam acara-acara yang dihadiri oleh massa besar untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. (DN-Kabs)
Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News
