Ribuan Jiwa Terdampak Banjir Bandang yang Menerjang Dua Kabupaten di Provinsi Gorontalo

oleh -0 Dilihat
banjir gorontalo
Ribuan Warga Gorontalo Terdampak Akibat Banjir Bandang yang Melanda Sejak Hari Rabu (26 Juni) Siang. (Foto: BNPB)

Jakarta – Banjir besar akibat hujan badai yang menerjang Provinsi Gorontalo pada hari Rabu (26 Juni) menyebabkan menyebabkan aktivitas ribuan orang di Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango terganggu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo menunjukkan  banjir yang melanda Kecamatan Biluhu, Dungaliyo, dan Limboto Barat telah mengakibatkan 990 kepala keluarga atau sekitar 3.233 jiwa terdampak.

Sebanyak 727 unit rumah terendam dan luas area persawahan mencapai 56 hektar juga mengalami dampak serius. Meskipun banjir sudah mulai surut, BPBD masih terus melakukan pendataan dan upaya pemulihan.

Di sisi lain, Kabupaten Bone Bolango masih menghadapi situasi kritis akibat banjir yang dipicu oleh meluapnya Sungai Bone dan jebolnya tanggul di Desa Masiaga sejak Rabu, (19 Juni) serta  ini diperparah oleh cuaca hujan intensitas tinggi yang masih berlangsung.

BPBD Kabupaten Bone Bolango mencatat sekitar 508 kepala keluarga atau sekitar 1.454 jiwa terdampak dan 398 unit rumah terendam akibat banjir ini.

Upaya penanganan darurat terus dilakukan dengan dukungan dari TNI/POLRI, Tagana, dan pemerintah desa setempat.

Warga yang mengungsi di Kecamatan Suwawa Timur sebagian besar telah kembali ke rumahnya masing-masing untuk membersihkan rumah dari lumpur.

Namun, sebagian masih bertahan di lokasi pengungsian di kantor camat dan rumah warga setempat karena kondisi tempat tinggal mereka belum layak huni.

Baca Juga: Korban Jiwa Meningkat Akibat Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor di Sumatra Barat, 67 Meninggal 20 Hilang

Saat ini, terdapat 15 kepala keluarga atau sekitar 65 jiwa yang masih berada di lokasi pengungsian di kantor camat dan 19 kepala keluarga yang tinggal di rumah warga.

Kendala yang dihadapi termasuk jaringan komunikasi yang terganggu akibat pemadaman listrik, yang menghambat koordinasi dan pendataan korban.

Pemerintah setempat telah mendirikan posko dapur umum sementara untuk menyediakan bantuan makanan kepada korban yang mengungsi.

Kebutuhan mendesak lainnya termasuk makanan siap saji, perbaikan tanggul di Dusun Panggulo, dan normalisasi sungai di muara Sungai Bone untuk mencegah banjir lebih lanjut.

Bupati Bone Bolango telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 14 hari ke depan untuk memfasilitasi upaya pemulihan dan rehabilitasi.

Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait guna memastikan bantuan dan dukungan tepat waktu sampai kepada seluruh korban bencana. (DN-Kabs)

Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.