Fase Pemulangan Haji: PPIH Fasilitasi Tanazul bagi Jemaah Lansia dan Risiko Tinggi

oleh -0 Dilihat
fase pemulangan haji
Fase pemulangan haji 2024. (MCH 2024)

Makkah – Selama fase pemulangan jemaah haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memberikan opsi bagi jemaah untuk melakukan tanazul, yaitu pengajuan pulang lebih cepat atau pengunduran waktu pulang dari jadwal yang seharusnya.

Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, menjelaskan bahwa program tanazul ini memprioritaskan jemaah lansia, terutama mereka yang memiliki risiko kesehatan tinggi, agar dapat pulang lebih awal ke Tanah Air.

Widi menjelaskan dua cara pengajuan tanazul. Pertama, PPIH kloter atau PPIH Arab Saudi dapat mengajukan beberapa nama jemaah haji yang perlu ditanazulkan berdasarkan informasi dari tenaga kesehatan yang menyatakan bahwa jemaah tersebut memerlukan penanganan intensif di Tanah Air.

“Kedua, jemaah haji dapat mengajukan permohonan secara tertulis kepada bagian pemulangan di PPIH Daker Makkah atau Madinah dengan menyertakan alasan tanazulnya,” ujar Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Senin (24/06/2024).

Selanjutnya, PPIH akan memverifikasi alasan yang diajukan untuk memastikan apakah alasan tersebut cukup kuat untuk jemaah dapat ditanazulkan.

Dengan kondisi cuaca Makkah yang cukup panas, PPIH mengimbau jemaah haji untuk beribadah dan melaksanakan salat fardhu di masjid-masjid yang berada di hotel atau di sekitar hotel.

“Bagi jemaah yang akan kembali ke Tanah Air, diharapkan mempersiapkan diri sebaik mungkin, terutama menjaga kondisi kesehatan dengan makan yang teratur, menjaga asupan nutrisi, dan cukup istirahat,” pesan Widi.

Baca juga: Garuda Indonesia Mulai Pemulangan Jemaah Haji 1445/2024 dari Tanah Suci

Hari ini, Senin, 24 Juni 2024, sebanyak 21 kelompok terbang yang terdiri dari 8.297 jemaah haji akan diterbangkan ke Tanah Air dengan rincian sebagai berikut:
1. Debarkasi Solo (SOC): 1.080 jemaah/3 kloter;
2. Debarkasi Makassar (UPG): 450 jemaah/1 kloter;
3. Debarkasi Banjarmasin (BDJ): 320 jemaah/1 kloter;
4. Debarkasi Batam (BTH): 450 jemaah/1 kloter;
5. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS): 1.320 jemaah/3 kloter;
6. Debarkasi Padang (PDG): 393 jemaah/1 kloter;
7. Debarkasi Medan (KNO): 360 jemaah/1 kloter;
8. Debarkasi Surabaya (SUB): 1.484 jemaah/4 kloter;
9. Debarkasi Balikpapan (BPN): 324 jemaah/1 kloter;
10. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG): 786 jemaah/2 kloter;
11. Debarkasi Palembang (PLM): 450 jemaah/1 kloter; dan
12. Debarkasi Kertajati (KJT): 880 jemaah/2 kloter.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pada pukul 07.46 WIB, jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat mencapai 234 orang. (Nurhaeni Amir/ MCH 2024)

Baca informasi menarik lainya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.